Muntok, (ANTARA Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, meminta para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) makanan olahan agar jeli membaca selera konsumen.
"Jeli membaca selera konsumen ini perlu naluri bisnis dan itu bisa dilatih dengan melihat produk sejenis yang sedang populer di masyarakat," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat Abdullah Aidid di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca selera konsumen pihaknya akan terus melakukan berbagai pelatihan kepada para pelaku UMKM makanan olahan seperti pengusaha kecil getas, kretek, kemplang, mpekmpek, ikan asin, kerupuk dan lainnya sehingga semakin diminati konsumen.
"Mengamati apa yang sedang populer, namun jangan mengekor. Pelaku usaha harus punya kreativita sendiri agar tidak kalah daya saing dari produk lain," ujarnya.
Aidid mengakui pelaku usaha di daerah itu masih kesulitan membaca selera konsumen karena setiap konsumen yang berbeda daerah memiliki selera yang berbeda pula, sehingga menjadi kendala para pelaku UMKM makanan olahan lokal dalam menguasai pasar.
"Para pelaku UMKM jika ingin serius harus mampu menggali potensinya dan melakukan inovasi khususnya pada rasa, bentuk, kemasan produk sehingga sesuai selera konsumen," ujarnya.
Ia mengatakan selama ini para pelaku UMKM makanan olahan di daerah tersebut memasarkan produknya masih sebatas pasar dalam daerah karena selera masyarakatnya relatif sama.
"Saat ini, secara umum para pelaku UMKM makanan olahan memasarkan produk mereka masih sebatas pasar dalam daerah dan paling jauh di pasar Kota Pangkalpinang, kami berharap ke depan jangkauan pemasaran sampai luar daerah," ujarnya.
Ia mengatakan untuk membantu pelaku UMKM tersebut dalam memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas, maka pihaknya telah mengikutsertakan mereka dalam setiap kegiatan pameran skala nasional dan internasional.
Menurut dia, UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang berbasis ekonomi kerakyatan dan telah terbukti mampu bertahan meskipun pada saat itu kondisi perekonomian sedang tidak stabil karena dikelola dengan sistem manajemen rumah tangga.
Ia berharap melalui berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan seluruh pihak terkait dalam membaca selera konsumen diharapkan ke depannya jangkauan pemasaran produk makanan olahan lokal dapat semakin luas.
"Permasalahan selera konsumen dapat menjadi perhatian serius bagi pelaku UMKM khususnya yang bergerak di sektor makanan olahan karena hal itu merupakan salah satu faktor penting dalam penguasaan pangsa pasar," ujarnya.
Berita Terkait
Pemerintah Bangka Barat matangkan uji coba makan bergizi gratis
13 November 2024 21:04
Menteri UMKM minta istilah pelaku UMKM diganti pengusaha
12 November 2024 10:00
Pemkab Bangka Tengah tingkatkan kemampuan UMKM kelola manajemen keuangan
7 November 2024 22:31
UMKM Babel ekspor daun kering ke United Kingdom
7 November 2024 17:01
Erzaldi siap jalankan PP Penghapusan Piutang Macet UMKM Babel
7 November 2024 09:18
Erzaldi: Karbon aktif bermanfaat bagi UMKM hasilkan produk berkualitas
5 November 2024 09:06
PT Timah kucurkan bantuan modal Rp7,5 miliar untuk 158 UMKM
4 November 2024 13:48
Video Prabowo akan selenggarakan program bedah rumah hingga bantuan UMKM, benarkah?
1 November 2024 23:38