Pangkalpinang (ANTARA) - Ikatan Istri Karyawan Timah menjadi orang tua asuh 58 anak penderita stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna menyukseskan program pemerintah dalam menangani dan menekan penyakit tersebut.
"Alhamdulillah anak-anak yang diasuh selama tiga bulan terakhir sudah mulai membaik gizi, berat badan dan tingginya," kata Ketua Umum IIKT, Else Riza Pahlevi di Pangkalpinang, Senin.
Baca juga: IIKT santuni siswa disabilitas kurang mampu
Ia mengatakan sebanyak 58 orang anak penderita stunting ini tersebar di wilayah operasional PT Timah Tbk yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kita dalam sebulan sekali mengunjungi rumah anak asuh ini, guna mengetahui perkembangan kesehatan, berat badan dan tinggi penderita stunting tersebut," ujarnya.
Baca juga: IIKT gelar gerakan Indonesia Bersih Sampah Plastik
Menurut dia dalam menangani kasus stunting ini, IIKT melakukan pendampingan, mengunjungi rumah penderita, wawancara untuk menggali informasi awal untuk mengetahui penyebab stunting pada anak, posyandu dan observasi yang dilakukan oleh dokter.
"Hasil dari observasi yang dilakukan oleh dokter, anak-anak dengan stunting ditangani sesuai dengan diagnosa dokter. Beberapa penanganan yang dilakukan yakni, pemberian makanan tambahan, multivitamin, serta edukasi tentang gizi pada anak dan pola hidup sehat," katanya.
Ketua Ikatan Istri Pejabat BUMN, Eri Imam Aprianto mengapresiasi IIKT menangani anak penderita stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia mengatakan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo telah melakukan langkah-langkah pencegahan stunting, yaitu melalui perbaikan pola makan, pola hidup, asuh, sanitasi dan pentingnya Posyandu sebagai garda depan pencegahan stunting.
"Ini program pemerintah, terutama Ibu Iriana Jokowi dan organisasi-organisasi perempuan untuk membebaskan generasi penerus bangsa ini dari stunting," ujarnya.