Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Pencanangan Bakti Sosial IBI Kesehatan 2020 serta Penandatanganan PPM 2020 dan penandatangan KKP PPKB/Plkb di Kantor Lurah Jerambah Gantung.
"Melalui Pencanangan Bhaksos IBI ini, akan menegaskan dan menyadari bahwa peran Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sangat potensial dalam mendukung terlaksananya program keluarga berencana," kata Inspektur Utama BKKBN, Agus Sukiswo di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan jumlah bidan saat ini sudah cukup banyak dan sudah ada di Desa /Kelurahan. Oleh karena itu BKKBN Pusat sangat berterima kasih atas kerjakeras para bidan.
Sebelumnya di Rakornas BKKBN 2020 di Jakarta, Kepala BKKBN telah memperbaharui MoU dengan IBI. Inti dari MoU tersebut menjadikan bidan ujung tombak pelayanan MKJP di setiap faskes terdepan.
"Untuk itu BKKBN berkomitmen dan berkewajiban untuk memenuhi ketersediaan alat kontrasepsi di daerah, dan mengerahkan dengan maksimal petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) di daerah terpencil. Serta mencegah remaja melakukan pernikahan dini," ujarnya.
Agus juga mengucapkan selamat kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Bangka Belitung dalam capaian program KB, karena berdasarkan hasil SKAP 2019, bahwa Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,3 dari Capaian rata-rata Nasional sebesar 2,45. mCPR sebesar 59,58 dan nasonal 54,97 selanjutnya Unmetneed sebesar 8,3 persendari rata-rata Nasional 9,9 persen.
"Ini menunjukkan bahwa kinerja dalam pengelolaan program KB di Provinsi Bangka Belitung sangat berhasil, dan ini berkat dukungan bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yang sangat luar biasa," ujarnya.
Agus menambahkan, salah satu nilai yang mendasari IBI adalah pelayanan berkualitas kepada Ibu dan Anak. Oleh karena itu, melalui kegiatan bhakti sosial Ikatan Bidan Indonesia diharapkan kerjasama antara BKKBN dan IBI dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada ibu dan anak khususnya untuk membangun setiap keluarga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, Gubernur Babel Erzaldi Rosman yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Babel Yulizar Adnan mengatakan, IBI merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program.
Dengan adanya Bidan sampai ke tingkat Desa atau dusun yang dapat memberikan pelayanan dan memberikan pemahaman tentang pengaturan jarak kehamilan kepada Ibu-Ibu yang melahirkan, sehingga dapat menekan angka kelahiran.
"Kami juga melihat bahwa program baksos IBI KB Kesehatan saat ini tidak hanya fokus pada pelayanan KB, tetapi juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membentuk pola hidup sehat dalam keluarga," ujarnya.
Yulizar menambahkan, saat ini masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga Bidan terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan. "Sehingga permasalahan ini merupakan dinamika program Kekuarga berencana yang membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin.
"Selain itu untuk menjaga kualitas pelayanan dan kelangsungan ber-KB, kita juga harus memperhatikan hak-hak reproduksi sebagai landasan pelayanan," ujarnya.
Untuk para akseptor diharapkan agar melakukan kunjungan ulang ketempat pelayanan KB terdekat secara berkala, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan peserta KB Aktif (PA).
"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini seluruh sasaran program kesehatan, pembangunan keluarga, kependudukan, keluarga berencana tahun 2020 dapat tercapai, sehingga dapat mewujudkan masyarakat Babel yang sehat, penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkulitas," ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Inspektur Utama BKKBN Agus Sukiswo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Babel Yulizar Adnan, Plt Kepala BKKBN Babel Fajar, Ketua IBI Babel dan puluhan kader KB dan tamu undangan lainnya.
