Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menguji sampel kue lebaran yang dijual pedagang guna mengantisipasi penggunaan zat berbahaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
"Kami mengambil sampel makanan yang muncul mendekati Hari Raya Idul Fitri seperti kue yang dikemas sekiranya berpotensi mengandung bahan berbahaya," kata Kepala Loka POM Belitung, Singgih Prabowo Adi di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, sampel kue Lebaran tersebut nantinya akan diuji untuk memastikan apakah mengandung zat berbahaya atau tidak seperti boraks, formalin, rhodamin B dan methanyl yellow.
"Sehingga kami dapat memastikan makanan-makanan yang dijual di pasar aman dari bahan berbahaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat," ujarnya.
Singgih menambahkan, zat-zat berbahaya yang biasa sering terkandung dalam makanan dan kerap disalahgunakan seperti boraks, formalin, rhodamin B dan methanyl yellow.
"Jadi methanyl yellow ini pewarna tekstil tetapi kadang-kadang sering disalahgunakan dalam makanan. Jadi kami ingin memastikan makanan di Belitung bebas dari empat bahan berbahaya tersebut," katanya.
Dalam kesempatan itu, Loka POM Belitung menguji sebanyak 20 sampel jajanan kue lebaran yang dijual oleh pedagang di pasar tersebut.
"Hasil 20 sampling semuanya tadi negatif," ujarnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat sebagai konsumen agar tetap waspada dan teliti dalam memilih makanan
Dikatakan Singgih Konsumen juga dapat menerapkan konsep cek "Klik" ketika membeli makanan sehingga benar-benar aman untuk dikonsumsi.
"Cek "Klik" yaitu kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa," ujarnya.