Singapura (Antara Babel) - Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia, Rabu, karena para dealer memperkirakan bahwa produsen utama Arab Saudi akan menolak tekanan anggota OPEC lainnya untuk memangkas produksi guna menopang penurunan harga.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 44 sen menjadi 74,17 dolar AS, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik delapan sen menjadi 78,55 dolar AS di perdagangan sore.
"Fokus saat ini pada Arab Saudi dan apakah ia akan menyerah pada tekanan dari dalam kartel OPEC dan di luar untuk memotong produksi," Michael McCarthy, kepala penyiasat pasar di CMC Markets di Sydney, mengatakan kepada AFP.
"Indikasinya sejauh ini bahwa Saudi tidak mungkin mengalah pada posisi mereka saat ini," katanya.
Meskipun harga minyak telah turun lebih dari 25 persen sejak Juni, 12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berbeda pendapat tentang apakah mengurangi produksi mereka dan mencegah penurunan lebih lanjut.
Venezuela dan Ekuador telah secara terbuka menyerukan pegurangan, sementara Iran telah mengisyaratkan pada kebutuhan untuk mengurangi produksi karena negara-negara penghasil minyak melihat penurunan pendapatan mereka.
Tetai Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC dan produsen utama dunia, telah menolak seruan untuk pengurangan produksi, malah bergerak untuk memangkas harga pada ekspor minyak mentah untuk mempertahankan pangsa pasar.
OPEC memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah global dan saat ini hanya memproduksi di bawah 31 juta barel per hari, sekitar satu juta lebih dari pagunya.
Kartel selanjutnya akan membahas target produksi dalam pertemuan di Wina pada 27 November.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pada Senin bahwa Menteri Luar Negeri negara itu Rafael Ramirez sedang melakukan tur ke negara-negara penghasil minyak untuk mendorong pemerintah mereka
mengambil tindakan guna meningkatkan harga.
Tur termasuk ke Aljazair, Qatar, Iran dan anggota non-OPEC Rusia.
Maduro menambahkan dalam pidato di televisi bahwa Venezuela akan mengoordinasikan pertemuan khusus OPEC dan negara-negara non-OPEC "untuk mengambil keputusan dalam mempertahkan minyak dan harga minyak".
McCarthy mengatakan para pedagang akan meneliti laporan terbaru stok AS yang akan dirilis pada Rabu sore untuk gambaran keadaan permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia itu.