Moskow (Antara Babel) - Rusia Rabu menunjuk kerusuhan di Ferguson dan
protes-protes di seluruh Amerika Serikat sebagai bukti bahwa para
pengkritiknya di Washington adalah orang-orang munafik dan tidak dalam
posisi untuk mengkuliahi Moskow mengenai hak asasi manusia.
Mengeluarkan dua pernyataan mengenai kerusuhan yang hanya dalam
satu hari, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Amerika Serikat
harus "fokus pada skala besar masalah dalam negerinya dengan menjaga hak
asasi manusia" daripada berkhotbah kepada orang lain, lapor Reuters.
"Seperti ledakan besar kemarahan publik dan reaksi yang tidak
proporsional di lembaga penegak hukum mengkonfirmasi lagi bahwa ini
bukan insiden terisolasi, tetapi cacat sistemik di Demokrasi Amerika,
yang telah gagal untuk mengatasi perbedaan ras, diskriminasi dan
ketidakadilan," kata kementerian itu.
Pemerintah AS mengatakan, polisi Rabu telah menangkap sejumlah
orang di berbagai kota yang memprotes keputusan untuk tidak menuntut
polisi kulit putih untuk membunuh remaja kulit hitam tak bersenjata di
Ferguson.
Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat merujuk tahun lalu ketika
Washington menuduh Moskow destabilisasi Ukraina. Amerika Serikat juga
telah berulang kali mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan
penekanan atas perbedaan pendapat politik. (AK)
Rusia Lempar Balik Tuduhan HAM Kepada AS Atas Kerusuhan Ferguson
Kamis, 27 November 2014 12:49 WIB