Moskow (Antara Babel) - Rusia Rabu menunjuk kerusuhan di Ferguson dan
protes-protes di seluruh Amerika Serikat sebagai bukti bahwa para
pengkritiknya di Washington adalah orang-orang munafik dan tidak dalam
posisi untuk mengkuliahi Moskow mengenai hak asasi manusia.
Mengeluarkan dua pernyataan mengenai kerusuhan yang hanya dalam
satu hari, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Amerika Serikat
harus "fokus pada skala besar masalah dalam negerinya dengan menjaga hak
asasi manusia" daripada berkhotbah kepada orang lain, lapor Reuters.
"Seperti ledakan besar kemarahan publik dan reaksi yang tidak
proporsional di lembaga penegak hukum mengkonfirmasi lagi bahwa ini
bukan insiden terisolasi, tetapi cacat sistemik di Demokrasi Amerika,
yang telah gagal untuk mengatasi perbedaan ras, diskriminasi dan
ketidakadilan," kata kementerian itu.
Pemerintah AS mengatakan, polisi Rabu telah menangkap sejumlah
orang di berbagai kota yang memprotes keputusan untuk tidak menuntut
polisi kulit putih untuk membunuh remaja kulit hitam tak bersenjata di
Ferguson.
Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat merujuk tahun lalu ketika
Washington menuduh Moskow destabilisasi Ukraina. Amerika Serikat juga
telah berulang kali mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan
penekanan atas perbedaan pendapat politik. (AK)
Berita Terkait
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31
Rupiah melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia
21 November 2024 10:21
Penggunaan rudal barat oleh Ukraina bisa picu Rusia gunakan nuklir
20 November 2024 10:51
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
18 November 2024 09:38