Muntok (Antara Babel) - Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan sekitar 65 hektare lahan sawah di daerah itu gagal panen karena faktor alam, gangguan penyakit dan hama.
"Sekitar 65 hektare sawah di empat lokasi di dua kecamatan itu kami nyatakan gagal panen karena kendala alam, gangguan penyakit dan hama," ujar Kepala Bidang Pertanian Dinas Tanbunnak Kabupaten Bangka Barat, Darmono di Muntok, Jumat.
Ia menjelaskan, faktor alam yang menjadi kendala yaitu masih tingginya kandungan asam pada lahan tersebut, hal ini dikarenakan lahan masih baru dibuka pada tahun ini terdapat di beberapa lokasi dengan luas sekitar 80 persen dari total lahan gagal panen.
Menurut dia, lahan sawah baru buka memang cukup beresiko untuk langsung ditanam padi, namun petani setempat tetap melanjutkan penanaman sehingga mengakibatkan gagal panen.
"Sebenarnya tidak gagal total, namun produksinya terlalu rendah di lahan baru tersebut," kata dia.
Ia menambahkan, kurang dari 10 hektare lahan sawah yang gagal panen lainnya dikarenakan adanya hama dan penyakit yang mengakibatkan busuk batang.
"Sekitar luasan lahan tersebut bukan berupa satu hamparan, namun posisinya berpencar di beberapa lokasi, dan ini masih dalam taraf wajar," kata dia.
Sebagai langkah antisipasi agar pada musim tanam tahun ini tidak ada lagi serangan hama dan penyakit, kata dia, pada 2015 pihaknya akan menyediakan bantuan insektisida.
"Kami sediakan sebanyak 160 botol yang nantinya akan kami distribusikan ke patani atau kelompok tani yang membutuhkan pada saat terjadi serangan hama atau penyakit," kata dia.
Dengan adanya sejumlah lahan yang gagal panen tersebut, kata dia, tidak akan banyak berpengaruh terhadap produksi padi Bangka Barat secara keseluruhan.
Kabupaten Bangka Barat, sampai akhir 2014 memiliki lahan tanam padi seluas 3.098 hektare, yang terdiri dari 1.648 hektare sawah dan 1.450 hektare lahan ladang yang ditargetkan bisa memporduksi sebanyak 7.336 ton gabah kering giling.