Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, M Sobary menyatakan, abrasi di alur Pelabuhan Pangkalbalam memprihatinkan dan dapat mengganggu lalu lintas kapal laut di daerah itu.
"Saat ini, tingkat abrasi di alur keluar masuknya kapal penumpang dan barang di pelabuhan tinggi karena hutan bakau dan tanggul penahan ombak mengalami kerusakan yang parah," katanya di Pangkalpinang, Selasa.
Apabila abrasi di alur pelabuhan ini tidak ditangani Pemkot Pangkalpinang, kata dia, maka akan mengganggu perekonomian masyarakat, karena 90 persen berbagai kebutuhan masyarakat dipasok melalui Pelabuhan Pangkalbalam ini.
"Saat ini, sudah terjadi pendangkalan di alur pelabuhan akibat abrasi yang tinggi," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah kota untuk serius memperhatikan masalah abrasi ini, karena Pelabuhan Pangkalbalam merupakan tulang punggung perekonomian Pulau Bangka, khususnya Kota Pangkalpinang.
"Apabila pelabuhan ini mengalami ngangguan dan lalulintas kapal terhenti, maka seluruh berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan warga lainnya akan melambung tinggi dan ini jelas merugikan warga," ujarnya.
Ia Mengatakan, saat ini di sepanjang alur Pelabuhan Pangkalbalam telah berdiri pabrik dan industri yang mengorbankan hutan bakau sebagai penahan abrasi.
"Saat ini, kondisi hutan bakau di sepanjang alur pelabuhan rusak parah, bahkan sudah sulit ditemukan lagi karena sudah berdiri bangunan-bangunan pabrik dan pelabuhan milik swasta," ujarnya.