Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), melakukan "fogging" (pengasapan) di lima kelurahan seiring ditemukannya kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
"Hari ini sekitar pukul 10.00 WIB, kami melakukan fogging untuk membunuh induk nyamuk sebagai antisipasi penyebaran DBD di lima kelurahan tersebut," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan fogging dilakukan secara serentak di Kelurahan Melintang, Selindung, Pangkalbalam, Gerunggang dan Kelurahan Kacang Pedang, karena ditemukan 24 kasus DBD di lima kelurahan itu.
"Mudah-mudahan dengan adanya fogging ini, indukan nyamuk mati dan dapat mengurangi penyebaran DBD di masyarakat," ujarnya.
Selama ini, kata dia, masyarakat menilai fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah. Padahal, fogging bukanlah upaya yang dianjurkan dalam pengendalian nyamuk demam berdarah tersebut.
"Kegiatan ini hanya mematikan nyamuk yang sudah dewasa saja, seharusnya yang diberantas yaitu jentik nyamuk, sebagai penyebab utama penyakit berbasis lingkungan ini," ujarnya.
Menurut dia, fogging kurang efektif, karena efeknya jangka pendek. Tiga hari kemudian nyamuk akan datang lagi untuk menyebarkan penyakit tersebut.
"Kegiatan fogging hanyalah salah satu rangkaian dalam membasmi nyamuk aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus dengue yang menyebabkan seseorang terkena demam berdarah," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau warga untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dengan pemberantasan sarang nyamuk dan pola hidup bersih dan sehat agar terhidar dari gigitan nyamuk pembawa virus dengue tersebut.
"Pencegahan DBD paling ampuh yaitu dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan menguras, menimbun dan membakar sampah tempat perindukan nyamuk tersebut," ujarnya.