Jakarta (ANTARA) - Beras bambu adalah jenis padi yang kurang terkenal dan jarang ditemukan karena proses pembungaan serta pembibitannya berkisar antara 20-120 tahun, namun padi ini memiliki banyak khasiat.
Dilansir Boldsky, beras bambu ditanam dari rebung kering saat berada di tahap terakhirnya. Ketika rebung mencapai usia harapan hidup, ia mulai berbunga secara massal, bersamaan dengan menghasilkan benih untuk pohon baru.
Bibit dari rebung yang sekarat inilah yang menjadi beras bambu berwarna hijau, kecil dan berbentuk seperti padi saat dipanen. Bijinya kemudian dikeringkan, mirip dengan biji-bijian lainnya dan digunakan menjadi beras.
Beras bambu sedikit berbeda dengan butiran beras lainnya. Rasanya mirip dengan gandum, tapi agak manis dan berbau menyengat. Nasi bambu bebas gluten dan saat dimasak, lembab, lengket dan kenyal.
Ini adalah sumber makanan utama bagi masyarakat di seluruh India dengan nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan beras dan gandum.
Menurut sebuah penelitian, biji bambu mengandung kalsium (5,0 mg%), besi 9,2 (mg%), fosfor (18,0 mg), asam nikotinat (0,03 mg%), vitamin B1 (0,1 mg%), karoten (12,0 mg%). %) dan riboflavin 36,3 (g%) bersama dengan asam amino esensial penting. Ini juga merupakan sumber antioksidan yang baik seperti asam linoleat dan asam palmitat. Berikut adalah beberapa manfaat dari beras bambu.
1. Untuk kesuburan
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ketika benih bambu diberikan kepada tikus betina, mereka menjadi aktif secara seksual dengan cara melahirkan lebih dari 800 keturunan.
Hal ini menjelaskan bahwa beras bambu dapat menyebabkan perubahan pada tingkat kromosom dan juga meningkatkan kesuburan pada manusia. Minyak bambu yang diekstrak dari biji bambu juga dapat membantu mengobati gangguan endokrin dan metabolisme yang merupakan penyebab utama kemandulan pada wanita.
2. Mencegah diabetes
Beras bambu mengandung konsentrasi asam linoleat yang baik, yang merupakan antioksidan kuat. Seperti kita ketahui, sindrom ovarium polikistik atau PCOS dapat memicu intoleransi glukosa dan meningkatkan risiko diabetes, oleh karena itu konsumsi nasi bambu dapat membantu meningkatkan fungsi ovulasi pada wanita penderita PCOS dan mencegah terjadinya diabetes.
3. Meningkatkan kesehatan tulang
Peradangan adalah penyebab utama dari kondisi kronis seperti rheumatoid arthritis. Ini adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang.
Bambu mengandung banyak sekali senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid dan polisakarida yang diketahui memiliki aktivitas anti inflamasi dan antioksidan. Ini dapat membantu mengurangi sitokin inflamasi dan mengontrol nyeri sendi, reumatoid dan nyeri punggung.
4. Menurunkan kolesterol
Beras bambu mengandung serat dan fitosterol yang tinggi, sterol tumbuhan yang mirip dengan kolesterol dalam tubuh manusia. Fitosterol menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan menghalangi penyerapannya. Selain itu, serat pada nasi bambu membantu memberikan rasa kenyang dan menurunkan kolesterol.
5. Mengatur tekanan darah
Masalah hormonal dan kolesterol tinggi adalah penyebab utama tekanan darah. Beras bambu efektif dalam mengobati gangguan endokrin karena aktivitas antioksidannya sekaligus mengurangi kadar kolesterol karena adanya serat. Ini dapat membantu mengurangi penebalan arteri dan mengelola tekanan darah.
6. Meningkatkan mood
Produk turunan bambu memiliki berbagai macam efek perlindungan, termasuk efeknya pada gangguan sistem saraf. Beras merah yang berasal dari biji bambu dikenal memiliki khasiat pengatur suasana hati. Ini membantu dalam pelepasan dua neurotransmiter penting yakni serotonin dan dopamin yang membantu meningkatkan mood dan meningkatkan fungsi otak.
7. Menjaga kesehatan gigi
Sebuah penelitian mengungkap tentang efek perlindungan vitamin B6 terhadap karies gigi. Beras bambu kaya akan vitamin B6.
Vitamin esensial ini dapat membantu melindungi gigi dari kerusakan atau kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dan mencegah karies atau gigi berlubang. Vitamin B6 juga membantu memperkuat gigi.
8. Menyembuhkan batuk
Kandungan fosfor dalam nasi bambu dapat membantu meredakan gejala pernapasan seperti batuk iritasi dan sakit tenggorokan. Fosfor juga dikenal memiliki sifat antiastmatik dan dapat membantu meredakan gejala asma kronis.
9. Mencegah kekurangan vitamin
Nasi bambu dikemas dengan vitamin B esensial, terutama B6 (piridoksin). Vitamin ini dibutuhkan untuk produksi sel darah merah, fungsi saraf dan perkembangan kognitif.
Kekurangan vitamin B6 pada orang dewasa dan anak-anak dapat menyebabkan anemia, kejang, Alzheimer dan gangguan kognitif. Konsumsi beras bambu dapat membantu mencegah kondisi tersebut karena adanya vitamin B6.
10. Kaya protein
Asam amino adalah bahan penyusun protein. Kehadiran asam amino dalam beras bambu dapat membantu mencegah kekurangan nutrisi ini dan gangguan terkait seperti hati berlemak, pertumbuhan dan perkembangan yang tidak tepat, penyakit kulit, rambut, kuku serta peradangan.
11. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Serat bertindak sebagai bahan bakar usus dan membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Ini mendorong pergerakan materi di usus dan menggumpalkan tinja, yang pada gilirannya, bermanfaat bagi sistem gastrointestinal. Nasi bambu dikemas dengan serat dan karenanya, bisa menjadi bagian dari makanan sehat untuk meningkatkan pencernaan.
Berita Terkait
Menkes-Menkeu pantau kondisi BPJS Kesehatan terkait isu kenaikan iuran
15 November 2024 11:28
DWP Bangka Belitung gelar aksi cek kesehatan dan donor darah massal
12 November 2024 17:50
HAKLI: Hari Kesehatan Nasional momentum disiplin hidup sehat
12 November 2024 16:47
Pemprov Babel gencarkan pemeriksaan kesehatan massal peringati HKN Ke-60
12 November 2024 15:42
Babel beri penghargaan kepada insan kesehatan pada HKN ke-60
12 November 2024 15:41
Menkes: Tiket periksa kesehatan gratis saat HUT dibagi via SatuSehat
10 November 2024 18:29
BKK intensifkan periksa kesehatan awak kapal cegah HIV dan TB
9 November 2024 13:52
Dinsos Bangka: 35 ribu warga keluar peserta BPJS Kesehatan
9 November 2024 13:51