Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, belum menetapkan sangsi denda kepada warganya yang melanggar protokol kesehatan mengingat perekonomian masyarakat masih susah.
"Walaupun saat ini belum bisa menerapkan sangsi denda, tapi untuk sangsi sosial seperti push up dan kerja sosial tetap dilakukan," kata Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen), Jumat.
Ia juga mengatakan Pemerintah Kota Pangkalpinang sampai hari ini terus berusaha memutuskan penyebaran COVID-19 di kota itu, salah satunya dengan melaksanakan tes swab antigen di perbatasan Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.
"Tadi ada satu warga Sri Menanti Kabupaten Bangka yang positif dan warga tidak mau dilakukan swap antigen kami suruh kembali. Satu orang yang positif sudah kami laporkan ke tim gugus tugas Kabupaten Bangka," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tes swap antigen gratis di perbatasan masuk Kota Pangkalpinang bisa memutuskan penyebaran COVID-19 di Kota Pangkalpinang.
"Saya sangat mengharapkan kesadaran masyarakat agar selalu patuh dengan protokol kesehatan agar bisa terhindar dari penyebaran COVID-19," katanya.