Jakarta (Antara Babel) - Sampah merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang dihadapi oleh banyak warga, dan dianggap sebagai sesuatu
yang kurang bernilai ekonomi, termasuk sampah rumah tangga.
Salah
satu cara untuk mengurangi permasalahan sampah adalah dengan
menggerakkkan partisipasi aktif dari para warga itu sendiri untuk dapat
mengelola sampah dengan baik, dengan demikian warga juga akan merasakan
manfaatnya baik bagi lingkungannya, dan terutama bagi keluarganya
sendiri.
Komunitas Lingkar Senja bersama dengan perusahaan
minuman ringan mengadakan pelatihan pengelolaan bank sampah bertajuk
“Kelola Sampah Jadikan Berkahâ€. Sebuah pelatihan pengelolaan sampah yang
dimulai dari tingkat rumah tangga warga sekitar menggunakan sistem bank
sampah yang memiliki berbagai manfaat bagi warga dan lingkungan
hidupnya.
"Dengan pelatihan pengelolaan bank sampah ini
diharapkan warga agar peduli lingkungan dan melakukan pemilahan sampah
non-organik di rumah tangganya sehingga memiliki nilai ekonomis,†kata
Syaifudin Zuhri, perwakilan Lingkar Senja yang memberikan pelatihan bank
sampah, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News, Selasa.
Teknik
pengelolaan bank sampah adalah warga mengumpulkan sampah atau
barang-barang bekas yang tak terpakai di rumah masing-masing. Dimulai
dengan memilah sampah non-organik atau biasa disebut sampah kering
seperti plastik,kain tekstil, kaleng, kardus, kertas, botol minuman,
besi, kaca dan lain-lain yang menjadi barang-barang komoditas bank
sampah.
Setelah barang dipilah, ditimbang dan warga mengantarkan
barang tersebut ke posko atau petugas posko menjemput ke rumah warga.
Barang yang sudah disortir, dibersihkan dan bernilai jual sehingga dapat
memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat.
Kurangi Sampah Dengan Bank Sampah
Rabu, 25 Februari 2015 13:16 WIB