Batam (ANTARA) - Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghentikan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah-sekolah Kota Batam Kepulauan Riau menyusul melonjaknya angka penularan COVID-19 di kota kepulauan itu.
"Kebijakan belajar tatap muka akan dicabut, sekolah dengan belajar daring bakal kita ambil lagi," kata Muhammad Rudi di Batam, Selasa.
Penutupan sekolah tatap muka akan berlaku sejak 8 Mei 2021, hingga waktu yang belum ditentukan.
Ia mengatakan pemerintah harus membuat kebijakan yang tegas, agar angka penularan tidak terus meningkat, hingga sulit ditangani.
"Kita tak ingin seperti India, jangan sampai kasus COVID-19 di Batam tidak tertangani," kata dia.
Selain penerapan sekolah daring, Pemkot Batam juga akan mempertegas disiplin protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan virus yang kini sudah sampai ke pulau-pulau penyangga.
Ia mengingatkan warga untuk menerapkan 5M, yaitu mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan teratur, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi.
"Penularan virus ini dari manusia ke manusia, penerapan protokol kesehatan wajib," katanya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam, hingga 3 Mei 2021 terdapat 7.399 warga yang positif terpapar virus corona, sebanyak 6.532 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 161 orang meninggal, dan 706 orang lainnya sedang dirawat.