Tanjung Pandan, Belitung, (ANTARA Babel) - Salah satu tokoh masyarakat Belitung, Rosihan Sahip, mengimbau para pemuda melestarikan budaya Melayu Belitung dengan cara mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya menyayangkan terjadinya pergeseran budaya di Belitung akhir-akhir ini, pengaruh luar sangat kuat sehingga mempengaruhi sikap dan cara pandang generasi muda," kata Rosihan di Tanjung Pandan, Selasa.
Rosihan mengatakan, generasi muda Belitung telah kehilangan kemampuan memaknai budaya, terutama Budaya Melayu.
"Saya khawatir Budaya Melayu semakin ditinggalkan seiring dengan pesatnya pembangunan di Belitung, karena kalau dilihat dari para praktisi seni saja, sebagian besar yang menggeluti adalah orang-orang dewasa," kata dia.
Rosihan mengatakan gap atau rentang generasi praktisi seni di Belitung cukup tinggi.
"Usia produktif dan remaja hampir jarang yang menjadi praktisi seni, itu sangat mengkhawatirkan," kata pria yang juga merupakan ketua Biliton Heritage Society tersebut.
Jika hal tersebut terus berlanjut maka dikhawatirkan budaya Melayu Belitung bisa punah, oleh sebab itu Rosihan mengimbau agar generasi muda tidak melupakan akar budaya karena hal tersebut merupakan modal kemajuan daerah.
"Kalau daerah kita ingin maju maka kita harus tanamkan dan amalkan dulu budaya serta tradisi kita, jangan terlalu mengikuti arus dari luar yang belum tentu semua baik," kata dia.