Pangkalpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan ekspor perdana komoditas lada putih atau yang lebih dikenal dengan "Muntok white papper" ke Kanada.
"Ini ekspor perdana kita untuk 300 kilogram lada yang akan kirim ke Kanada melalui pesawat udara langsung. Lada ini langsung dari petani, bukan dari eksportir," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, pada saat pelaku usaha di Babel mudah melakukan ekspor, maka Pemprov akan terus mendorong peningkatan ekspor.
Hal ini dikatakan Gubernur Erzaldi usai melepas ekspor lada yang dilakukan PT Berkah Lada Petani untuk pertama kalinya menggunakan pesawat udara.
"Saya harap ini akan terjaga meski dimulai dari 300 kilogram dulu, kita yakin akan ada penambahan pada hari berikutnya. Kualitas lada yang kita ekspor ini premium, bukan yang kaleng-kaleng," katanya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat Pemprov Babel juga akan melakukan ekspor untuk komoditi lain memanfaatkan pelayanan pesawat udara agar ada peningkatan devisa ekspor untuk Babel.
"Sejauh ini tidak ada kendala untuk ekspor ini, semua syarat ekspor mudah dan sudah terpenuhi," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Babel Tarmin AB mengatakan Disperindag Babel terus berupaya membina para pelaku usaha agar bisa menjual produk usaha hingga ke luar negeri.
"Ekspor perdana lada putih ini bukti keseriusan Pemprov Babel menjamin para petani lada, karena ekspor kali ini langsung dari petani dan diterima langsung oleh pembeli di Kanada, sehingga lada kita ini tidak di campur lagi dengan lada dari daerah lain," kata Tarmin.
Keuntungan Babel dalam melakukan ekspor langsung, kata dia, penerimaan devisa tercatat nama daerah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena proses ekspor melalui pesawat udara.
"Kita tidak melihat volume hari ini, namun ini sudah membuka pintu kuncinya dan ini akan menguntungkan para petani. Tidak akan ada lagi tengkulak-tengkulak yang berani bermain dengan harga petani," ujarnya.
Kepala Kantor Pos Pangkalpinang Azmat Nuzul Pasa mengatakan ekspor lada ini langsung melalui pesawat udara menuju Kanada, dalam waktu dua hari akan sampai ke negara tujuan karena pesawat hanya akan transit satu kali di Amsterdam, Belanda.
"Lada putih ini komoditi ketiga setelah madu dan kritcu untuk ekspor kita melalui pesawat udara. Kantor pos tidak membatasi kuota karena semua persyaratan ekspor sudah terpenuhi," katanya.
Ia berharap, akan ada penambahan produk atau komoditas yang diekspor melalui pesawat udara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sejauh ini, ekspor kita tidak ada kendala, tidak ada pembatasan kuota, karena jika produk itu sudah siap ekspor, kita tinggal menyesuaikan jadwal saja dengan pihak maskapai," ujarnya.