Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Pemkab Banyuasin, Sumatera Selatan untuk membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan di daerah kepulauan tersebut.
"Kerja sama dengan Pemkab Banyuasin ini merupakan salah satu solusi yang diambil pemerintah untuk menjaga ketersediaan bahan pangan berupa beras dan minyak goreng," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Selama ini produksi beras di Kabupaten Bangka Barat masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sehingga dibutuhkan kepastian pasokan yang cukup dari luar daerah agar tidak terjadi kelangkaan. Begitu juga dengan minyak goreng yang beberapa waktu lalu sempat langka di pasaran.
"Dengan adanya kerja sama ini kami berharap tidak terjadi lagi kelangkaan seperti kemarin," ujarnya.
Di Kabupaten Banyuasin terdapat dua pabrik minyak goreng skala besar dan jarak antara dua kabupaten tersebut cukup dekat yang dihubungkan dengan kapal feri melalui penyeberangan Selat Bangka.
"Faktor jarak ini apabila terdapat kekurangan atau kelangkaan terkait minyak goreng akan langsung dicukupi oleh pihak Banyuasin," ujarnya.
Selain membangun kerja sama sektor pangan, Bangka barat dan Banyuasin juga menjalin kerja sama sektor pariwisata dan perhubungan.
Penandatanganan nota kerja sama melibatkan empat organisasi perangkat daerah, yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pariwisata Budaya, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian, dan Dinas Permukiman dan Perhubungan.
"Dua daerah ini memiliki kelebihan masing-masing yang bisa saling dikerjasamakan, sinergi penting dilakukan untuk percepatan pembangunan masing-masing daerah sesuai sumber daya yang ada," katanya.
Ia berharap kerja sama tidak hanya berhenti dalam permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, khususnya ketersediaan pangan, namun juga akan terus berkembang dengan pembangunan sumber daya manusia.
Kepala Dinas Perkimhub Kabupaten Bangka Barat Hanson mengharapkan ke depan terjalin kerja sama untuk mengatasi masalah rambu lalu lintas laut untuk mengurangi risiko kecelakaan di tengah laut.
"Selain itu, terkait peningkatan fasilitas penumpang kapal dapat segera teratasi sehingga dapat menciptakan pelayanan terbaik untuk para penumpang," katanya.