Spesialis
penyakit jantung dan kardiolog Dr. Djoko Maryono, DsPD, DsPJ, FIHA,
FACC, mengatakan, masyarakat Jepang terbiasa mengonsumsi ikan sekitar
100 gram per hari. Inilah alasan, angka penderita kolesterol tinggi
hanya tiga dari 1000 orang.
"Angka penderita kolesterol tinggi di Indonesia sama dengan di Amerika Serikat, yakni 25 per 1000 orang pria," kata dia.
"Kenapa
kita tidak makan ikan? Laut kita luas. Konsumsi ikan kita hanya 25 gram
per hari, atau hanya satu telunjuk. Sementara Jepang 100 gram per
hari," tambah Djoko.
Kolesterol jahat lama
kelamaan bisa menumpuk dan mengeras. Akibatnya, terjadilah penyumbatan
pembuluh darah atau aterosklerosis.
"Jika
terjadi aterosklerosis dan menyumbat pembuluh darah jantung, makan akan
menyebabkan jantung koroner, apabila menyumbat pembuluh darah di otak,
maka akan menyebabkan stroke," kata Djoko.
Dia mengatakan, penyakit jantung koroner telah menduduki peringkat pertama kematian di Indonesia sejak tahun 2005.
Penyakit ini, kata dia, lebih banyak diderita masyarakat perkotaan. Salah satu penyebabnya, ialah gaya hidup tak sehat.
Sementara itu, angka kejadian penyakit jantung pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun meningkat 60 persen, sejak 2010.