Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dapat dijadikan momentum bagi produk fesyen muslim Indonesia untuk menyerbu pasar global.
"Saya kira ini kita jadikan momentum untuk kita serbu pasar global. Kami dari Kemendag sudah membuat jalan tolnya, tol agar mudah ke pasar global," kata Mendag saat menghadiri The Road To JMFW bertajuk "From Local Wisdom for Global Inspiration" di Jakarta, Selasa.
Mendag menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka akses pasar global melalui perjanjian dan kerja sama dagang dengan sejumlah negara.
Melalui perjanjian dagang tersebut, produk-produk Indonesia yang diekspor ke negara-negara mitra tersebut akan lebih kompetitif karena tidak dikenakan bea masuk.
"Kita dengan ASEAN, Korea Selatan, Jepang, kita sudah bebas, tidak pakai bea masuk lagi. Nanti untuk Timur Tengah, Asia Tengah, Eropa Timur, itu kita sudah kerja sama, termasuk Uni Emirat Arab yang tinggal tunggu ratifikasi di DPR," ujar Mendag Zulkifli.
Dengan demikian, semua produk asal Indonesia, termasuk perhiasan, emas, perak, hingga pakaian muslim, dikenakan biaya 0 persen saat masuk ke negara-negara tersebut.
Mendag menambahkan Indonesia juga membidik pasar Afrika yang berpenduduk 1 miliar orang lewat kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA).
"Afrika itu pasarnya 1 miliar orang. Punya uang, bisa beli, dia cocok dengan desain kita. Masuknya nanti melalui Dubai. Kalau langsung dari Indonesia, pasarnya 25 persen. Jadi kita ke Dubai, dari Dubai ke Afrika itu 0 persen," ujar Mendag.
Mendag menyampaikan populasi penduduk muslim dunia yang kian meningkat, menjadi pasar yang potensial bagi fesyen muslim Tanah Air. Untuk itu, Kemendag akan mendukung agar cita-cita bangsa menjadi kiblat fesyen muslim dunia dapat tercapai.
Pada kesempatan tersebut, Mendag menyaksikan penampilan dari koleksi fesyen muslim lokal unggulan, mulai dari Ivan Gunawan, Ria Miranda, Benang Jarum, Buttonscarve, IKYK, Wearing Klamby, Kami, dan Nada Puspita.
"Tampilannya tadi saya kira tidak kalah dengan dari negara lain. Bagus-bagus sekali. Saya kira saatnya Indonesia go global menguasai dunia untuk pakaian muslim," ujarnya.
Ekspor pakaian muslim Indonesia pada semester I 2022 mencapai 2,8 miliar dolar AS atau naik 39,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang nilainya 2,04 miliar dolar AS.
"Kita berada pada posisi 13 eksportir pakaian muslim dunia. Kita punya share 1,86 persen. Masih kecil. Oleh karena itu kita tingkatkan," kata Mendag.
Adapun JMFW akan digelar dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 pada 20-22 Oktober. Pemerintah meyakini agenda JMFW mampu mengungkit potensi Indonesia sebagai kiblat mode fesyen muslim untuk pasar global.
Berita Terkait
Mengenal "modest fashion" di Indonesia yang kaya akan kreativitas
16 Oktober 2022 09:42