Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong warga menanam berbagai jenis tanaman pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk membantu membangun ketahanan pangan di daerah itu.
"Upaya ini juga untuk membantu menekan laju inflasi yang selama ini sering kali dipengaruhi oleh komoditas cabai dan bawang merah. Untuk cabai sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan pekarangan rumah sendiri, namun untuk meningkatkan produksi bawang merah masih cukup sulit karena daerah ini bukan penghasil komoditas tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat Megawati di Mentok, Rabu.
Menurut dia, Bangka Barat termasuk daerah kepulauan yang selama ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan bahan pangan masyarakat masih banyak bergantung pada pasokan dari luar daerah.
"Kita harus mengakui sampai saat ini belum mampu mandiri untuk bahan pangan pokok, seperti beras, telur, daging, hingga kebutuhan beberapa jenis sayuran dan bumbu dapur," kata Megawati.
Untuk komoditi pangan lokal yang mampu dipenuhi oleh warga setempat, lanjutnya, yaitu dari sektor perikanan dan beberapa sektor perkebunan, salah satunya ketersediaan ubi kayu atau singkong.
Jika dilihat dari sisi produksi, kata dia, produksi bahan pangan di Kabupaten Bangka Barat masih cukup rendah, namun selama ini ketersediaan berbagai komoditas pangan masih tercukupi karena distribusi dari luar daerah lancar.
"Namun meskipun masih cukup aman, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan berbagai komoditas pangan, minimal bisa mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain," kata Megawati.
Salah satu pola yang bisa diterapkan yaitu dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk bercocok tanam tanaman pangan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti tanaman sayur-mayur, bumbu dapur dan jenis buah-buahan serta umbi-umbian.
"Dengan pola sederhana ini kami harapkan bisa membantu mengendalikan inflasi sekaligus meningkatkan produksi pangan alternatif lokal," ujar Megawati.