Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
menyebutkan, nuklir menjadi solusi aman untuk mengatasi pemanasan global
karena dinilai ramah lingkungan.
"Sebagai sumber energi alternatif pengganti energi fosil, nuklir
merupakan solusi energi yang ramah lingkungan dan bersih, karena tidak
menimbulkan polusi," kata Kabid Evaluasi dan Dokumentasi Pusat
Diseminasi IPTEK Nuklir, Dedy Miharja di Pangkalpinang, Senin.
Dedy menjelaskan, dibanding energi fosil, energi nuklir dinilai lebih
bersih karena tidak mengeluarkan gas berbahaya seperti CO2, SOX dan NOX.
"Diperkirakan, setiap tahun terdapat 25 milyar ton CO2 yang dilepas ke
atmosfir sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang berujung pada
pamanasan global," kata Dedy.
Sementara, kata Dedy, nuklir dinilai ramah lingkungan karena mampu
mengurangi emisi karbon dioksida atau CO2 yang disebabkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil.
Selain itu, Dedy menjelaskan, limbah nuklir yang berupa plutonium dapat
disimpan dan digunakan kembali untuk dijadikan bahan bakar.
"Kalau di negara-negara maju, plutonium disimpan dan dipakai lagi untuk
bahan bakar atau sebagai bahan senjata nuklir, tapi kita tidak mengarah
ke pengembangan senjata, kita hanya menggunakannya untuk bahan bakar,"
kata dia.
Studi Kelayakan Tapak PLTN yang dilakukan di Bangka Selatan dan Bangka
Barat sudah hampir memasuki tahun terakhir sejak tahun 2001.
Berdasarkan laporan PT Surveyor Indonesia sebagai pelaksana studi, pada
tahun pertama (2011) sudah dilakukan penyiapan insfrastruktur survei
untuk 2012 dan 2013, pengumpulan data sekunder, pengumpulan data primer
terbatas, serta koordinasi dan konsolidasi .
Pada tahun kedua (2012), dilakukan pengumpulan data primer melalui
survei lapangan, perunut hidrogeologi, geofisika, seismik refleksi,
pemantauan, pengeboran intensif; hazard assessment (pensesaran
permukaan, seismik, jatuhan tepra, banjir, tsunami, meteorologi, Human
Induced Events), dampak PLTN terhadap lingkungan dan manusia (demografi,
land water use, dispersi, dosis, emergency preparedness); pembuktian
akseptabilitas tapak; integrasi tapak dan non tapak; serta ultimate
capacity untuk setiap tapak.
Di dunia internasional, sebenarnya nuklir sebagai sumber energi sudah
mulai ditinggalkan karena dinilai berbahaya bagi manusia. Jepang,
menurut Kantor Berita NHK, akan meninggalkan PLTN pada 2030 setelah
tragedi Fukushima.
Padahal, kata Dedy, tragedi Fukushima tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tragedi Fukushima tidak menimbulkan korban jiwa satu pun, jadi sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir," kata Dedy.
Sementara itu, Jerman, sebagai negara industri terbesar nomor empat di
dunia telah memutuskan untuk mengganti reaktor nuklirnya dengan sumber
energi terbarukan lain pada 2022.
Nuklir solusi aman atasi pemanasan global
Senin, 19 November 2012 16:09 WIB
dibanding energi fosil, energi nuklir dinilai lebih bersih karena tidak mengeluarkan gas berbahaya seperti CO2, SOX dan NOX