Jakarta (Antara Babel) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian
dalam jumpa pers di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis petang, menjelaskan
mengenai kronologis serangan bom di kawasan Jalan MH Thamrin Jakarta
Pusat, Kamis.
Menurut Kapolda, peristiwa terjadi lebih kurang jam
10.50-10.55 WIB. Terjadi kontak senjata dengan anggota Polda Metro
Jaya, namun kemudian situasi dapat dikuasai dalam waktu lebih kurang
20-30 menit.
Peristiwa terjadi diawali dengan serangan di
Starbucks Cafe yaitu masuknya satu orang pelaku dan diawali dengan
ledakan bom bunuh diri.
Aksi itu mengakibatkan adanya korban luka-luka dan kepanikan, kemudian pengunjung cafe yang saat itu ada, keluar berhamburan.
"Ternyata
di luar kafe sudah ada dua orang lagi teroris yang menunggu, dan
melakukan penembakan kepada dua orang, salah satunya WNA warga Kanada
yang meninggal dunia.
Tito menyebutkan pada saat yang sama, ada
dua orang yang menyerang Pospol Lalu Lintas di Simpang Sarinah. Saat itu
ada satu orang anggota Polsek Menteng yang sedang bertugas di sana.
Pospol diserang dengan bom bunuh diri sehingga anggota polisi terluka,
sementara pelakunya meninggal dunia.
Saat itu, lanjut Tito, ada
satu warga masyarakat juga yang terkena pecahan ledakan dan juga
meninggal dunia. Pada saat itu juga ada tim dari personel Polda Metro
Jaya yang akan melaksanakan pengamanan demonstrasi di Monas dipimpin
oleh Kabiro Operasi.
"Saat itu pas sedang ada di situ langsung
berhenti, dan kemudian mendengar ledakan turun, dan kemudian diserang
menggunakan tembakan dan lemparan granat atau bom rakitan yang mirip
granat," jelasnya.
Kemudian terjadi kontak tembak, anggota Polsek
yang ada di sekitar Sarinah dan di jalan yang ada di sekitar Sarinah
membantu sehingga ada empat orang anggota kepolisian Polres Jakarta
Pusat yang terkena tembakan pada bagian kaki dan perut.
"Pelaku
berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak lebih kurang 15 menit. Dua
pelaku berhasil ditembak, kemudian situasi sudah berhasil dikuasai dalam
waktu kurang lebih 20-25 menit," katanya
Setelah menguasai
lokasi, polisi kemudian melaksanakan penyisiran di TKP, di Starbucks
maupun Pospol Lalu Lintas Jalan MH Thamrin.
"Kita undang Brimob
dan Pasukan Sabhara dari Polres dan Polsek yang juga di-backup oleh
Kodam Jaya melakukan pengepungan, untuk meng-clear-kan apakah mungkin ada pelaku yang lain," katanya.
Ia
menyebutkan Skyline Building dimana ada Starbucks Cafe disisir lantai
per lantai, dan tidak ada pelaku di sana. Kemudian Gedung Jaya juga
disisir dan dinyatakan clear.
Setelah itu Polda Metro Jaya melakukan clearing device untuk meyakinkan bahwa tidak ada lagi bom lain.
Pada
saat clearing device ada lagi ditemukan enam bom, 5 bom kecil sebesar
kepalan tangan berbentuk granat tangan rakitan, dan satu lagi bom yang
lumayan besar sebesar kaleng biskuit.
"Jadi semua ada enam yang
berhasil kita amankan. Kemudian dari pelaku yang meninggal itu juga kita
sita satu senpi sejenis FN rakitan," kata Tito.
Ia menyebutkan
setelah olah TKP di jalan Thamrin selesai, kemudian pihaknya membuka
kembali jalan MH Thamrin yang sempat ditutup dari kedua arah.
"Sementara
itu olah TKP di Pospol dan kafe masih berlangsung dan hari ini
diupayakan selesai, Insya Allah besok akan kita tuntaskan semua," kata
Kapolda Metro Jaya itu.
Kronologi Serangan dan Ledakan Bom Thamrin Jakarta
Kamis, 14 Januari 2016 21:42 WIB