ANTARA bersama Diskominfotik Bangka edukasi pelajar cerdas bermedsos

Sungailiat, Babel (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA Biro Bangka Belitung bersama Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bangka memberikan edukasi bagi pelajar SMA sederajat di daerah itu agar cerdas dalam bermedia sosial.

Kepala Diskominfotik Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat Senin, di acara "Go To School" SMA 1 Negeri mengatakan, pengguna media sosial harus cerdas sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Sebagai seorang pelajar, saya sarankan dalam menggunakan media sosial baik itu facebook, instagram maupun media sosial yang lain hendaknya untuk kepentingan belajar," jelas dia.

Boy Yandra mengatakan, dalam penggunaan media sosial atau internet pelajar dituntut dapat menyikapi dengan baik dengan cara tidak membuka layanan informasi atau video negatif.

"Dalam menggunakan media sosial harus dapat membagi waktu supaya tidak mengganggu aktivitas belajar baik di sekolah atau di rumah," ujarnya.

Menurutnya, dalam menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan atau video dan gambar agar bijak karena jika ada pihak yang merasa dirugikan dapat dikenai sanksi hukum pidana.

Hal yang sama juga di katakan Kepala Biro ANTARA Bangka Belitung Irwan, dimana pengguna media sosial harus selektif dalam memilih teman untuk menghindari dampak negatif dan melindungi diri dari tindak kejahatan.

"Pengguna media sosial harus terbuka tentang identitas diri, jangan menggunakan nama dan alamat palsu karena akan sulit ditemukan oleh teman atau suadaranya," kata dia.

Sementara media sosial kata dia, mempunyai fungsi untuk menjalin tali silahturahmi dan juga mempermudah orang lain menemukan seseorang.

Namun kata Irwan, ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam menggunakan media sosial seperti tidak berbagi nomor telepon kecuali untuk keperluan usaha.

"Pengguna aktif media sosial terlebih dahulu sebelum membuat status untuk menghindari ketersinggungan orang lain yang dapat berakibat pada pidana termasuk juga menghindari perdepatan dalam bermedia sosial," jelas dia.