Jakarta (ANTARA) - Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp dan menampilkan foto seorang anak dengan kondisi tubuh yang tinggal tulang.
Dalam pesan berantai tersebut, foto tersebut diklaim telah diambil oleh Babinsa Depok dan target penculikan tersebut adalah anak berumur 3-5 tahun.
Setelah diculik, korban disebut akan diambil organnya untuk dijual.
Pesan berantai tersebut memicu komentar warganet di media sosial, berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Foto dari Babinsa Depok terlaot korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umut 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Korban anak warga depok pelaku sdh tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan.
Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax. Langsung dr petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam.”
Namun, benarkah isi pesan berantai WhatsApp tentang anak di Depok diculik, lalu dibunuh dan diambil organnya?
Penjelasan:
ANTARA menemukan unggahan yang muncul di WhatsApp itu pernah diunggah pada 2018 di sebuah akun Facebook.
Pada 29 Januari, akun Twitter resmi Divisi Humas Polri juga mengklarifikasi pesan berantai tersebut merupakan hoaks.
“Beredarnya informasi di medsos terkait penculikan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang diambil organ dalamnya di wilayah Depok, Jabar adalah HOAX atau TIDAK BENAR,” demikian pernyataan resmi Divisi Humas Polri dalam keterangan resminya.
Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp yang mengklaim anak di Depok diculik, lalu dibunuh dan diambil organnya merupakan hoaks.
Klaim: Pesan berantai penculikan anak di Depok, lalu diambil organnya
Rating: Hoaks