Koba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan fungsi Balai Pembenihan Ikan (BPI) di Desa Guntung, untuk menjadikan daerah itu sebagai sentra perikanan air payau.
"Fungsi BPI Desa Guntung yang khusus membudidayakan ikan air payau kita optimalkan, sehingga bisa menjadi sumber benih ikan air payau," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Bangka Tengah sudah menetapkan Desa Guntung sebagai sentra perikanan air payau karena secara geografis sangat memungkinkan.
"Desa Guntung secara geografis merupakan wilayah pesisir dan di desa ini juga ada Balai Pembenihan Ikan yang bisa kita jadikan tempat percontohan pengembangan ikan air payau," ujarnya.
Baca juga: Bangka Tengah bangun unit pembenihan rakyat ikan gurami
Di Desa Guntung juga sudah beroperasi Pokdakan Kita Bersatu Desa Guntung yang khusus membudidayakan udang vaname dengan kapasitas produksi sebanyak 800 kilogram per siklus.
"Kita melakukan teknik pembudidayaan ikan air payau yang baik di Desa Guntung dan ini patut menjadi contoh bagi desa lainnya," ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi mengatakan daerah itu memiliki potensi perikanan air payau seluas 100 hektare namun belum tergarap secara optimal.
"Jika pokdakan fokus mengembangkan perikanan air payau, tentu ini memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus," ungkapnya.
Baca juga: Akibat pencemaran air, BBI Toboali Stop Pembenihan ikan
Saat ini kata dia baru sekitar 15 persen potensi perikanan air payau yang sudah dimanfaatkan.
"Justeru itu kita terus mendorong kelompok budi daya ikan (pokdakan) mengembangkan perikanan air payau," ujarnya.
Ia menjelaskan teknik pembudidayaan ikan air payau berbeda dengan ikan air tawar dan hanya ikan tertentu yang bisa dibudidayakan di air payau.
"Budi daya ikan air payau tentu harus dekat dengan muara atau pertemuan air tawar dengan air asin laut, kemudian dengan menggunakan tambak," ujarnya.
Baca juga: Usaha Pembenihan Ikan Masyarakat Kesulitan Sumber Air