Kupang (ANTARA) - Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat atau orang tua untuk tidak percaya dengan berbagai janji oknum yang menjanjikan kelulusan bagi siswa yang mengikuti tes masuk Polri.
Saat ini pendaftaran bagi calon siswa Bintara dan lainnya sudah dibuka, bagi masyarakat NTT yang memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon Bintara Polri agar memenuhi seluruh syarat pendaftaran, kata Kepala Ombusdman RI Perwakilan NTT Darius Beda Daton kepada ANTARA di Kupang, Kamis.
Untuk diketahui pelaksanaan penerimaan tes masuk Bintara Polri telah dibuka kembali bahkan waktu pendaftaran diperpanjang sampai Senin (17/4) pekan depan.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda oleh tawaran orang baik masyarakat umum maupun anggota Polri yang bersedia meluluskan menjadi anggota Polri dengan bayaran sejumlah uang dengan nominal tertentu.
Darius meminta agar jika ada janji meluluskan dengan membayar sejumlah uang agar dilaporkan ke bidang Propam Polda NTT dan tidak melakukan kesepakatan bersama untuk membayar jika dinyatakan lulus.
Sebab bisa saja yang lulus adalah mereka yang benar-benar memenuhi syarat dan dinyatakan lulus, bukan karena membayar sejumlah uang ke oknum polisi, ujar dia.
Dia sudah bertemu dengan Kabid Propam Polda NTT Kombes Pol Dominicus Savio Yempormase beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan juga juga Darius mengaku kedua berdiskusi terkait penegakan disiplin Polri terhadap anggota yang dilaporkan sebagai calo penerimaan calon siswa Polri.
Mereka menerima uang dalam jumlah tertentu dari para orang tua calon siswa Bintara Polri dengan janji meluluskan, namun ternyata para peserta dinyatakan tidak lulus dan meminta uangnya dikembalikan.
Saya antusias mendengar semua upaya penegakan disiplin yang sudah dilakukan Kabid Propam Polda NTT bagi anggota yang terbukti bersalah. Bahkan beberapa diantaranya tertangkap tangan oleh tim Propam Polda NTT, ujar dia.
Hal tersebut lanjut dia menjadi bukti keseriusan bidang Propam membersihkan anggota yang nakal. Darius juga yakin penegakan disiplin yang keras tersebut akan berdampak pada perbaikan layanan institusi Polri dan bermuara pada peningkatan kepercayaan publik pada Polri.
Saya selalu berpesan, perubahan belum tentu membawa perbaikan, tetapi dapat dipastikan bahwa untuk menjadi lebih baik, segala sesuatu harus berubah, tambah dia.