Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan kawasan wisata persawahan di Desa Namang, dengan membangun fasilitas pendukung yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
"Namang itu merupakan desa sentra persawahan dan juga dikenal dengan desa wisata hutan pelawan. Ke depan kawasan persawahan kita kembangkan menjadi kawasan wisata santai bertajuk kuliner dengan pemandangan hamparan sawah yang cukup luas," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Bupati menjelaskan kawasan wisata persawahan nantinya dipadukan dengan kawasan wisata alam Hutan Pelawan yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Bangka Tengah.
"Jalan menuju Hutan Pelawan membelah kawasan persawahan di Desa Namang, jadi sangat cocok kita kembangkan menjadi objek wisata persawahan berbasis kuliner," ujarnya.
Bupati meminta Disbudparpora Bangka Tengah membuat perencanaan pengembangan kawasan wisata persawahan dengan konsep lebih menarik, unik, inovatif dan kreatif.
Algafry berharap dengan fokus pembangunan kawasan wisata di Desa Namang dapat menarik wisatawan berkunjung dan mempromosikan Bangka Tengah lebih luas.
“Kita akan fokuskan ke Namang dan kita akan bantu kembangkan karena Desa Namang juga sudah ditetapkan sebagai desa mandiri dan desa wisata," ujarnya.
Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan bahwa Namang merupakan sentra persawahan yang menghasilkan beras putih dan beras merah.
"Kita memiliki lebih dari 130 hektare kawasan persawahan yang dikelola masyarakat dan setiap tahun kita menggelar ritual adat murok jerami sebagai bentuk rasa syukur warga atas melimpahnya hasil panen," ujarnya.
Zaiwan mengatakan pesta adat murok jerami saat ini sudah tercatat sebagai warisan budaya yang sudah diarsipkan dalam Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia.
"Tentu rencana pengembangan kawasan wisata persawahan, selain dipadukan dengan kawasan wisata hutan pelawan juga bisa dipadukan dengan pesta adat murok jerami," ujarnya.