Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta partai politik (parpol) untuk meningkatkan kaderisasi perempuan guna memenuhi kuota 30 persen perempuan di Pemilu 2024.
"Saat ini keterwakilan perempuan di legislatif masih 18 persen dari kuota 30 persen yang ditetapkan," kata Kabid Politik Dalam Negeri Kesbangpol Provinsi Kepulauan Babel Ferdiyan Hermanwan Loebis di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan kaderisasi kaum perempuan di parpol ini sangat penting untuk pemenuhan kuota 30 persen caleg perempuan tingkat kabupaten, provinsi dan pusat masih rendah karena peran dan minat perempuan untuk terjun ke dunia politik yang masih kurang.
"Minat perempuan untuk terjun ke dunia politik atau menjadi pengurus, anggota parpol di Babel masih sangat kurang, mereka lebih suka di dapur dan mengurus rumah tangganya," ujarnya.
Baca juga: KPU Bangka Barat ingatkan partai politik patuhi caleg perempuan 30 persen
Ia menyatakan dalam meningkatkan kaderisasi kaum perempuan di parpol ini, Pemprov Kepulauan Babel telah menyalurkan bantuan Rp3,712 miliar untuk membantu keuangan sembilan parpol dalam meningkatkan pendidikan kadernya.
"Kami berharap parpol penerima bantuan lebih memprioritaskan peningkatan pendidikan kader perempuan, agar kaum perempuan di Kepulauan Babel ini lebih tertarik terjun ke dunia politik," katanya.
Menurut dia selama ini pemerintah provinsi bersama KPU terus melakukan sosialisasi dan peningkatan pendidikan politik masyarakat khususnya kaum perempuan, agar mereka ikut berperan dan mencalonkan diri sebagai caleg di parpol.
Baca juga: PKS Babel gelar Pendidikan Politik Perempuan
"Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk secara bersama-sama meningkatkan pendidikan politik perempuan, paling tidak mereka tidak golput pada Pemilu 2024 nanti," katanya.
Ketua KPU Babel Davitri mengatakan kaderisasi perempuan harus dilakukan parpol mulai dari penyusunan pengurus hingga melakukan pelatihan untuk meningkatkan peran atau minat perempuan terjun ke dunia politik.
"Parpol harus meningkatkan wawasan perempuan agar terbentuk kader yang pantas duduk di jabatan politik," ujarnya.
Baca juga: Partisipasi politik elektoral perempuan pada pemilihan umum kepala daerah