Manggar, Babel (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) UNESCO Global Geopark Network (GGN) Guy Martini mengunjungi kawasan geosit Pulau Buku Limau di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
"Kawasan Pulau Buku Limau ini sangat menarik dengan wisata maritim yang berbasis alam dan budaya dengan kesatuan masyarakat yang dihuni oleh Suku Bugis," ujar Guy Martini.
Kunjungan Guy Martini ke Pulau Buku Limau bersama dengan sekretaris pribadinya Daniela Inaciasantos untuk menganalisa kondisi Pulau Buku Limau yang akan direvalidasi pada UNESCO Global Geopark pada 2024.
"Ini bisa menjadi contoh yang sangat baik, bagaimana sebuah masyarakat bisa hidup di lingkungan maritim dan mereka melindungi lingkungan ini," ujarnya.
Pria asal Prancis ini juga sangat tertarik dengan usaha masyarakat di Desa Buku Limau, yaitu ikan asin. Usaha tersebut tentunya sudah menjadi penopang ekonomi masyarakat Suku Bugis secara temurun.
Namu kata dia, untuk menuju Global Geopark tentunya kekayaan suatu pulau harus dikembangkan secara berkelanjutan dengan tetap melindungi pulau tersebut tidak hanya budaya, tetapi evolusinya juga.
"Pengembangan pariwisata terjadi pada orang-orang yang sadar akan kekayaan dan mengembangkan dengan cara melindungi kawasan maritim ini," ujarnya.
Penghasilan ikan kering kata dia menjadi hal menarik yang dapat dijelaskan ke beberapa orang bagaimana di suatu pulau kecil seperti ini mereka bisa tinggal dan memiliki listrik dan secara keseluruhan memiliki sistem kehidupan yang menarik.
Ia menyarankan agar masyarakat di Desa Buku Limau bisa lebih mempromosikan kebudayaan dan tradisi Suku Bugis serta jenis masakan khas yang harus mereka bagikan kepada pengunjung.
"Ini bisa menambah daya tarik dari Pulau Buku Limau, sehingga mampu menyedot banyak orang bisa berkunjung ke daerah ini," ujarnya.