"Produksi tersebut berasal dari sekitar 16 usaha udang vaname yang dikembangkan pihak perusahaan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Selasa.
Imam menjelaskan, hampir 60 persen produksi udang vaname di Bangka Belitung berasal dari Bangka Tengah yang disumbangkan pihak perusahaan dan usaha udang vaname skala rakyat.
"Perkembangan usaha udang vaname di Bangka Tengah cukup baik, bahkan saat ini kita terus mendorong masyarakat mengembangkan udang kualitas ekspor ini dengan skala rakyat," ujarnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bangka Tengah Aisyah Sisylia mengatakan sebanyak 16 perusahaan tambak udang vaname mencatat nilai investasi mencapai Rp77,5 miliar pada 2022.
Ia menjelaskan sebanyak 16 perusahaan tambak udang vaname itu adalah CV Gunung Prima (tiga titik) dengan nilai investasi Rp27,3 miliar.
Kemudian PT Tanjung Langka Tri Anugerah dengan nilai investasi Rp1 miliar, PT Syirimpi Daya Lestari dengan nilai investasi Rp7,7 miliar, PT Berkah Bumi Laut Sentosa dengan nilai investasi Rp3,2 miliar.
PT Anugerah Laut Bangka Rp3 miliar, PT Vannamei Berkah Bersama Rp9,4 miliar, CV Mutiara Budidaya Rp1,2 miliar, PT Rudi Candra Rp1 miliar.
Selanjutnya PT Tanjung Langka Berkarya dengan nilai investasi Rp4 miliar, PT Panorama Lintas Timur nilai investasi Rp9,5 miliar.
CV Anugerah Kencana Mandiri dengan nilai investasi Rp6 miliar, PT Lautan Samudra Sukses Rp6,1 miliar dan PT Central Protein Prima Tbk dengan nilai investasi Rp10,1 miliar.