Moskow (ANTARA) - Tokoh nasionalis terkemuka Rusia Igor Girkin, yang terang-terangan menuding Presiden Vladimir Putin dan para petinggi militer tidak cukup keras dan efektif dalam melancarkan perang di Ukraina, pada Jumat ditahan dengan alasan memicu ekstremisme.
Dia ditangkap sehari sebelumnya oleh bekas tempatnya bekerja, yakni dinas keamanan negara FSB.
Langkah ini menunjukkan pemerintah mulai bosan mendengar kritik si aktivis terhadap apa yang disebut "operasi militer khusus" Rusia.
Pemerintah Rusia juga diyakini sudah bosan mendengar suara-suara keras dari kaum nasionalis lainnya yang tampaknya memiliki kemewahan besar dalam menguliti jalannya perang.
Penahanan Girkin ini terjadi setelah pemberontakan gagal bulan lalu yang dipimpin orang yang juga kerap terang-terangan mengkritik pemerintah, yakni Yevgeny Prigozhin di bos pasukan tentara bayaran Wagner.
Prigozhin memang masih bebas berkeliaran, tapi dia seketika membatasi kritiknya.
Dakwaan yang diajukan oleh jaksa FSB membawa Grikin terancam hukuman maksimum lima tahun penjara, lapor kantor berita TASS dan RIA Novosti.
Laman berita RBC menyebutkan pengadilan distrik Meshchansky di Moskow telah menahan Girkin (52 tahun) sampai 18 September untuk keperluan penyelidikan.
Kementerian pertahanan Inggris menilai penangkapan Girkin "mungkin akan membuat marah komunitas bloger militer, yang sebagian besar menganggap Girkin analis dan patriot militer yang tajam".
Mantan perwira FSB dan komandan lapangan yang juga dikenal sebagai Igor Strelkov itu membantu Rusia dalam mencaplok Krimea pada 2014.
Setelah itu, dia mengorganisir milisi pro-Rusia yang merebut bagian timur Ukraina yang kemudian mengawali perang Rusia di Ukraina.
Dia juga dijatuhi hukuman seumur hidup secara in absentia oleh pengadilan Belanda pada 2022 atas dugaan berperan dalam penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina timur pada 2014 yang merenggut 298 nyawa penumpang dan awak pesawat itu.
Dalam cuplikan video pengadilan yang diposting dalam kanal Telegram populer Shot, Girkin berdiri mematung di dalam sebuah sangkar kaca, dengan tangan dilipat dan pandangan lurus ke depan.
Sudah lama diincar
Dia dianggap oleh banyak kalangan sebagai orang yang tidak tersentuh karena riwayat dan hubungannya dengan pemerintah Rusia. Namun, dalam beberapa bulan terakhir dia berubah lebih blak-blakan.
Mei lalu Girkin mengumumkan bahwa dia dan yang lainnya telah mendirikan "Club of Angry Patriots" untuk menyelamatkan Rusia dari apa yang disebutnya bahaya gejolak sistemik, karena kegagalan militer di Ukraina dan desakan elit untuk akhirnya menumbangkan Putin.
Saat itu dia ditanya apakah naif meluncurkan gerakan politik tanpa persetujuan Kremlin. Dia menjawab, "Saya harap Anda tak menyebut saya orang naif."
Dalam salah satu kritiknya yang paling blak-blakan, pada sebuah posting tertanggal 18 Juli dalam kanal Telegram resminya yang memiliki lebih dari 760.000 pengikut, Girkin menghina Putin secara pribadi dan mendesak presiden Rusia itu untuk mengalihkan kekuasaannya "kepada orang yang benar-benar mampu dan bertanggung jawab".
RBC, mengutip dua sumber penegakan hukum yang tak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa rumah Girkin di Moskow sudah digeledah.
Tatiana Stanovaya, pendiri firma analisis R.Politik, mengatakan pihak-pihak yang memimpin sistem penegakan hukum Rusia dan sejumlah kementerian sudah lama ingin menangkap Girkin.
"Strelkov (Girkin) sejak lama sudah melampaui batas," kata Stanovaya. "Ini adalah akibat langsung dari pemberontakan Prigozhin: rantai komando militer kini memiliki pengaruh politik yang lebih besar dalam menumpas lawan-lawannya di ruang publik."
Stanovaya menyebut penahanan Girkin sebagai petunjuk bahwa siapa pun yang mengkritik keras pendekatan pemerintah Rusia menyangkut perang Ukraina akan diperkarakan.
Sumber: Reuters