Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting.
"Sampai saat ini angka stunting di Bangka Barat masih 21,6 persen, kami akan terus berusaha agar tahun depan bisa memenuhi target 14 persen," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Muhammad Soleh di Mentok, Senin.
Menurut dia, target tersebut cukup berat namun harus dilakukan dengan kerja keras dan kerja bersama seluruh elemen masyarakat, pemangku kepentingan di lingkungan pemerintah daerah setempat, serta instansi dan lembaga lainnya.
"Jadi, tugas kita memang sangat berat, dalam tempo setahun ini kita akan mengurangi stunting enam hingga tujuh persen. Ini merupakan angka yang tidak main-main, perlu kerja keras kita semua," katanya.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam pengurangan angka stunting dimulai dari unsur terkecil yaitu keluarga dengan menciptakan program untuk keluarga hebat.
Pemkab Bangka Barat terus berupaya menciptakan keluarga yang betul-betul mampu menjaga kualitas keluarga dengan mendahulukan seluruh keluarga mampu mencukupi kebutuhan gizi seluruh anggota keluarga.
Selanjutnya, masyarakat juga diberikan edukasi pola asuh yang baik dan layak kepada anak-anaknya, serta mampu menjaga lingkungan yang baik sehingga ke depan seluruh keluarga di Bangka Barat mampu menghasilkan generasi yang hebat.
Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian khusus kepada para remaja agar tidak terjebak pada pergaulan bebas, kehamilan yang tidak diinginkan yang berpotensi meningkatkan angka stunting.
Soleh mengatakan dampak dari stunting dapat menciptakan kualitas kehidupan manusia yang tidak normal dan stunting bukan hanya masalah tinggi badan atau pertumbuhan seseorang, tetapi juga kualitas kehidupan.
"Apabila stunting ini terus berkelanjutan dikhawatirkan di masa yang akan datang, kualitas hidup anak-anak mengalami kemunduran, terbelakang, dan kalah dalam persaingan global," katanya.
Ia mengemukakan, pada tahun lalu Bangka Barat menduduki peringkat pertama stunting di Provinsi Babel, dan tahun ini menempati peringkat tiga, namun hasil ini harus terus ditingkatkan agar ke depan benar-benar terbebas dari kasus stunting.
"Kami akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi vertikal, OPD terkait untuk konvergensi sensitif maupun spesifik dalam mengurangi kasus stunting di daerah ini," katanya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkab Bangka Barat mendapatkan apresiasi dari Penjabat Gubernur Babel Suganda Pandapotan yang menilai pemkab telah menunjukkan komitmen, dukungan, dan partisipasi tinggi untuk mendukung program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Suganda mengajak seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah untuk meningkatkan kerja sama, menggalang sinergi, serta komitmen dalam setiap program yang dilaksanakan.
"Kita optimalkan seluruh anggaran program dalam percepatan penurunan stunting, tingkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi dalam pencegahan, gunakan potensi yang ada untuk menciptakan inovasi, serta berdayakan secara maksimal setiap unsur, lembaga, organisasi kemasyarakatan yang menjadi mitra kerja pelaksanaan program di lapangan," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Tengah realisasikan program makan bergizi gratis pada 2025
9 Desember 2024 22:57
GM PLN Babel wujudkan dukungan PLN pada SGD's lewat program TJSL cegah stunting
6 Desember 2024 06:13
PT Timah - AIMI gelar "Kemunting" tekan stunting di Cupak
2 Desember 2024 19:00
Pangkalpinang raih penghargaan percepatan penurunan stunting
21 November 2024 17:45
Bangka Barat ciptakan lingkungan ramah tumbuh kembang anak
20 November 2024 19:10
Staf Ahli: Kasus Stunting di Bangka mampu dituntaskan
20 November 2024 17:51
BKKBN paparkan 5 pasti & 5 standar baru Audit Kasus Stunting 2024
20 November 2024 14:10
Pemkab Bangka Tengah intervensi kasus stunting hingga ke desa
20 November 2024 09:04