Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menggiatkan pemantauan guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Saat ini sebanyak 30 personel yang kami miliki bersiaga penuh melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya karhutla," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.
Menurut dia, kesiapsiagaan petugas yang berjaga selama 24 jam penuh setiap hari dengan pola jaga bergiliran penting dilakukan agar bisa memberikan respons cepat jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Selain menyiagakan petugas di lingkungan BPBD Bangka Barat, pihaknya juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas sektor untuk memudahkan gerak jika terjadi keadaan darurat.
"Pemkab juga telah membentuk tim gabungan Satgas Karhutla. Beberapa waktu lalu kami juga sudah menggelar apel siaga dan rapat koordinasi untuk menyamakan gerak dan langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.
Selain meningkatkan kesiapsiagaan personel, pihaknya juga terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat hingga tingkat desa untuk mencegah kemungkinan terjadinya karhutla.
Para petugas selalu ingatkan masyarakat, kata dia, terutama yang tinggal di dekat kawasan hutan dan lahan yang mudah terbakar untuk bersama-sama mencegah karhutla dengan cara tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menjadi penyebab kebakaran.
"Kami berharap dengan pola sosialisasi yang dilakukan ini bisa mengajak masyarakat ikut berperan aktif menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan. Kami juga mengimbau warga untuk selalu hemat air di musim kemarau panjang ini," katanya.
Untuk saat ini, kata dia, Pemkab Bangka Barat memiliki satu armada mobil pemadam kebakaran (damkar) yang dikelola Satpol PP Damkar sehingga dalam penanganan kebakaran diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan instansi lain agar lebih mudah dalam penanganan kebakaran.