Pangkalpinang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Perum Bulog Subdivre Bangka melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan stok beras di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang guna memantau perkembangan harga beras.
"Kami ingin memastikan harga beras di masyarakat tidak mengalami kenaikan tinggi karena keterbatasan stok," kata Kapolda Kepulauan Babel Irjen Pol. Yan Sultra saat sidak beras di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu pagi.
Ia mengatakan dari peninjauan di beberapa pedagang sembako, memang terjadi kenaikan harga beras yang cukup bervariasi mulai dari Rp500 per kilogram hingga Rp1.000 per kilogram, karena harga di daerah asal beras yang mengalami kenaikan.
Sementara itu, stok beras di sejumlah pedagang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena pasokan dari daerah sentra produksi yang masih berjalan lancar.
"Kenaikan harga beras ini sebagai dampak perubahan iklim el nino yang mengakibatkan hasil padi petani mengalami penurunan," ujarnya.
Ia memastikan stok beras di pedagang dan Bulog mencukupi hingga akhir 2023, namun demikian diperlukan sinergi semua pihak untuk menjaga stabilitas stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat ini.
"Stok beras di setiap pasar ada, apalagi Bulog juga terus memperkuat ketersediaan beras agar harga beras ini tidak mengalami kenaikan tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," katanya.
Ia berharap pedagang tidak memanfaatkan kondisi el nino ini dengan menaikkan harga setinggi-tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat.
"Mudah-mudahan el nino ini berakhir dan hasil panen padi petani kembali meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.