Manggar, Babel (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskotikdansa) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur, meluncurkan aplikasi kesehatan sistem informasi kesehatan orang kampong kite (sikok).
"Aplikasi ini untuk menjawab tantangan pencatatan dan pelaporan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filareasis yang berbasis digital," kata Kepala Diskotikdansa Belitung Timur Bayu Priyambodo di Manggar, Sabtu.
Ia menjelaskan, aplikasi elektronik sikok untuk memudahkan pencatatan dan pelaporan tim pelaksana POPM di lapangan.
"Terutama untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan secara berjenjang dari level desa, kecamatan hingga kabupaten," ujarnya.
Aplikasi sikok ini dapat menyediakan data kesehatan yang mudah diakses publik dan akan diproses pada saat itu juga yang berbasis kewilayahan.
Aplikasi ini juga mengintegrasikan beberapa data kesehatan individu ke dalam satu sistem informasi kesehatan berbasis lokal dan inovasi daerah.
"Aplikasi ini terus dikembangkan sebagai aplikasi induk urusan kesehatan di Kabupaten Belitung Timur dan seluruh bidang kesehatan bisa menggunakan serta terintegrasi di aplikasi ini," ujarnya.
Aplikasi ini juga berbasis NIK dan juga nomor whatsApp penduduk, sehingga memudahkan untuk pemantauan dan promosi kesehatan.
"Kita mengharapkan urusan kesehatan bisa diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan," ujarnya.