Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Kepala Daerah, mulai dari tingkat Gubernur, dan Bupati/Wali Kota yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI), dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menghadiri pertemuan, di Gedung Kemendagri, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Sebanyak 36 kepala daerah termasuk Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kepulauan Babel) Safrizal ZA yang hadir di Kemendagri, untuk mendengarkan arahan Mendagri Tito Karnavian. Dalam arahannya, Menteri Tito memberikan pesan agar Pj Gubernur/Bupati/Wali Kota dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Ketika menjadi pemimpin pasti ada rasa bangga dalam diri, tidak apa-apa. Tetapi, jangan berlebihan dengan euforia yang justru menjadikan kita berubah. Tolong jaga nama baik Kemendagri, saya terus berdoa juga mudah-mudahan penjabat-penjabat yang ada, terkhusus lagi penjabat dari Kemendagri yang menjadi tanggung jawab saya bisa menyelesaikan tugasnya," kata Mendagri Tito dalam keterangan pers yang diterima Antara di Pangkalpinang, Senin (4/12).
Para penjabat, diharapkan perwira tinggi yang pernah menjabat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) 2016-2019 ini bisa menampilkan kinerja-kinerja yang baik, dan fokus terhadap tugas seperti halnya melaksanakan penurunan inflasi, masalah kemiskinan, kebersihan kota, penyediaan kebutuhan dasar, pendidikan, dan kesehatan.
Baca juga: Babel tindaklanjuti lima iInstruksi mendagri kendalikan inflasi
Baca juga: Pj Gubernur Babel tindaklanjuti instruksi Mendagri soal inflasi
"Saya ingin Pj (Kepala daerah) yang dari Kemendagri menjadi role model. Harusnya yang dari Kemendagri lebih hafal tentang pemerintahan. Pemerintahan yang Pj-nya dari Kemendagri tempat mereka bertanya, meniru. Itulah kenapa saya mengumpulkan Pj dari Kemendagri ini agar bisa lebih baik dari Pj yang lain. Itu tujuannya," katanya.
Kemudian, para penjabat, kata Menteri Tito harus menguasai teritorial yang dipimpin dengan mengenal sosial, adat, budaya, dan peta permasalahan di dalam daerahnya. Hal ini pun harus dilakukan dengan bersinergi dengan berbagai lapisan seperti tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat, dan ormas. Dalam penyampaiannya pun ditekankan Tito, Pj kepala daerah untuk dapat menguasai komunikasi publik, dan sosial.
"Rajin-rajin turun ke bawah, blusukan ke pasar, ketemu masyarakat, diskusi, sehingga ada perkembangan di tengah masyarakat. Kita saling mengingatkan. Mudah-mudahan semua bisa menyelesaikan tugasnya sampai selesai, aman, lancar, dan khusnul khotimah. Syukur kalau berprestasi, dan mendapat pujian," katanya.