Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat Kota Tanjungpandan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 1,46 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 130,32 dari sebelumnya 128,44.
"Inflasi Tanjungpandan terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Minggu.
Kelompok bahan makanan naik sebesar 3,56 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,39 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,37 persen, dan sandang 0,82 persen.
Kemudian kelompok kesehatan 0,37 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,12 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 yaitu ikan kembung, kerisi, rokok kretek filter, wortel, cumi-cumi, ayam goreng, kain gorden, dan ikan bulat.
Sedangkan yang mengalami penurunan harga yaitu daging ayam ras, kacang panjang, sawi hijau, telepon seluler, gula pasir, terung panjang, air kemasan, cabai merah, anggur, dan ikan asin belah.
Ia mengatakan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 3,50 persen. Komponen inti pada Juni 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,58 persen, komponen yang harganya diatur oleh pemerintah 0,16 persen dan Komponen bergejolak inflasi 0,72 persen.
"IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengatur perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen khususnya di daerah perkotaan," ujarnya.