Belitung (ANTARA) - Kepolisian Resor Belitung, Polda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, masih memburu satu orang bandar besar pemasok narkotika, guna melindungi generasi muda di daerah itu dari ancaman bahaya peredaran narkotika.
"Siapapun itu yang merupakan bandar di Pulau Belitung sedapat mungkin akan kami cari," kata Kasat Narkoba Polres Belitung, AKP Anton Sinaga dalam konferensi pers penangkapan bandar narkotika Misrawi alias Kacak (41) di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, Polres Belitung tetap tegak lurus dalam mengungkap peredaran narkotika di daerah itu.
Ia mengatakan, sepanjang 2023 Satresnarkoba Polres Belitung telah banyak melakukan pengungkapan sejumlah kasus peredaran narkotika di daerah itu.
Namun, kata AKP Anton, muncul banyak pertanyaan di kalangan masyarakat mengapa hanya "kaki" (kurir) atau jaringan yang ditangkap bukan bandarnya.
"Konferensi pers penangkapan bandar besar narkotika Misrawi alias Kacak (41) pada hari ini adalah untuk menjawab pertanyaan masyarakat itu," ujarnya.
Baca juga: Polres Belitung bekuk bandar narkoba di sebuah apartemen Jakarta Timur
Ia menjelaskan, selain Misrawi alias Kacak (41) yang sempat buron selama dua tahun, Satresnarkoba Polres Belitung masih terus memburu satu orang bandar besar narkotika lainnya yang memasok narkotika jenis sabu ke Pulau Belitung.
Bandar besar tersebut bernama atas nama Mantul.
"Untuk target operasi besar bandar besar di Pulau Belitung ini, masih ada satu lagi, tidak apa-apa dalam konferensi pers ini kami sampaikan. Kami sampaikan kepada saudara Mantul untuk menghentikan kegiatannya," kata AKP Anton Sinaga.
Oleh karena itu, Polres Belitung mengimbau agar saudara Mantul yang merupakan bandar peredaran narkotika di Pulau Belitung dapat menyerahkan diri.
"Kalau tidak menyerahkan diri kami dari Satresnarkoba Polres Belitung tidak akan menyerah untuk mencari yang namanya Mantul," ujarnya.
Baca juga: Polres Belitung ungkap kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi
Baca juga: Polres Belitung gagalkan pengiriman sabu senilai Rp100 juta
