Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan penjajakan pemasaran kerang darah hasil budi daya warga pesisir Desa Belolaut ke pasar Jakarta.
"Beberapa waktu lalu kami sudah tawarkan ke Pemprov DKI Jakarta dan mendapat tanggapan positif, bahkan mereka akan mengutus tim untuk melihat lokasi budi daya," kata Wakil Bupati Bangka Barat, Markus di Muntok, Kamis.
Menurut dia, penjajakan pemasaran produksi usaha budi daya warga pesisir tersebut merupakan langkah nyata pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami mendapat informasi kalau kerang yang beredar di pasar Jakarta kurang bagus kualitasnya, untuk itu kami tawarkan kerang darah hasil budi daya alami yang dikembangkan dan mereka cukup tertarik," kata dia.
Menurut dia, peluang pemasaran kerang darah produksi warga Pesisir Sukal cukup besar untuk mampu menembus pasar di Jakarta.
"Tinggal hitung-hitungan keuntungan saja apabila lebih menguntungkan dan menjanjikan, bisa dilanjutkan," kata dia.
Menurut Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Kamso penjajakan pasar ke Jakarta perlu dicoba dan ditindaklanjuti lebih serius.
"Hasil produksi budi daya kerang darah dan pelaku usaha di lokasi itu juga terus meningkat, kami yakin jika tersedia peluang pasar baru akan mampu memotivasi warga lain di sekitar lokasi untuk mengembangkan usaha tersebut," katanya.
Ia mengatakan, jumlah pelaku usaha budi daya di pesisir seluas lebih dari 100 hektare di lokasi itu saat ini tercatat sebanyak 269 rumah tangga produksi (RTP) dengan jumlah produksi rata-rata dua ton per RTP.
Selain produksi terus meningkat, kata dia, para pelaku usaha juga sudah mampu menjaga konsistensi produksi sehingga mereka mampu menjaga ketersediaan barang di pasar.
"Kami yakin terobosan baru tersebut akan mampu membuka lapangan pekerjaan sesuai kemampuan warga lokal sekaligus menggerakkan dan meningkatkan perekonomian," kata dia.