Pangkalpinang (ANTARA) - Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi menyatakan penambangan bijih timah ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang semakin masif memicu kasus konflik buaya dengan masyarakat di daerah itu.
"Konflik buaya dengan manusia akhir-akhir ini meningkat karena habitat buaya terganggu akibat penambangan timah ilegal semakin masif," kata Manager PPS Alobi, Endy M Yusuf di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan saat ini PPS Alobi bekerja sama dengan PT Timah Tbk merehabilitasi 20 buaya yang berkonflik dengan masyarakat di Kampung Reklamasi PT Timah di Desa Air Jangkang, Bangka, guna melindungi satwa berkonflik tersebut dari kematian.
"Konflik antara buaya dan manusia ini telah menyebabkan beberapa warga meninggal dunia. Demikian juga buaya yang ditangkap masyarakat juga mati karena terkena pancing dan lainnya," kata Endy.
Menurut pengamatannya, habitat buaya yang umumnya berada di sungai saat ini sudah banyak ditambang oleh tambang ilegal, sehingga buaya mencari tempat baru atau mendatangi sungai yang biasanya digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
Baca juga: Pemprov Babel bentuk satgas tangani konflik manusia dan satwa liar
Baca juga: BKSDA tangani 127 kasus konflik buaya dan manusia di Bangka Belitung
"Penambangan ilegal bukan hanya merusak sungai seperti pencemaran, tetapi menyebabkan kerusakan ekosistem yang berpengaruh terhadap ekologi yang ada. Buaya menyerang buas bukan hanya karena lapar, tapi juga untuk melindungi diri," ujarnya.
Ia berharap semua pihak dapat bersama-sama untuk menjaga ekosistem satwa liar. Keberadaan satwa liar sangat penting untuk keberlangsungan ekosistem.
"Pertambangan timah harus dikelola dengan baik, kalau dilakukan secara ilegal tidak ada yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungannya," kata Endy.
Ia menyatakan selama ini PPS Alobi bersama PT Timah secara konsisten melakukan rehabilitasi para satwa liar untuk dilindungi, kemudian juga melepasliarkan mereka ke habitat aslinya.
"Kami berharap perusahaan tambang lainnya juga melaksanakan hal yang serupa, sehingga penambangan timah dapat dilakukan dengan baik dan kami juga mengajak masyarakat untuk tidak merusak ekosistem lingkungan dan melindungi para satwa," katanya.
Berita Terkait
Mantan Dirut PT Timah mengelak saat hakim cecar penyebab tambang liar
3 Oktober 2024 21:05
Polisi Bangka Barat imbau penambang ilegal di Mentok hentikan aktivitasnya
29 September 2024 21:57
Saksi: Info operasi gabungan tindak tambang timah ilegal sering bocor
4 September 2024 20:40
Polres Bangka Tengah cegah potensi konflik di wilayah lingkar tambang
3 September 2024 13:13
Tim gabungan Bangka Barat tertibkan tambang liar di Perairan Belembang
1 Agustus 2024 19:46
Babel tindak tegas tambang ilegal di kawasan reklamasi
26 Juli 2024 12:03
Polisi Bangka Barat bongkar kasus empat ton timah ilegal
26 Juni 2024 18:53