Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan dan meresmikan Desa Baru sebagai Kampong Ekonomi Kreatif (Kekar).
Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Pemkab Belitung Timur Zikril di Manggar, Rabu, mengatakan Kekar adalah wujud nyata dari semangat dan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat dalam mengutamakan kreativitas dan keahlian dalam proses usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Peluncuran Kekar seiring dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) di kabupaten yang dijuluki "Negeri Laskar Pelangi" itu.
“Kekar adalah jawaban atas tantangan yang terjadi saat ini dan diluncurkannya akan menjadi dorongan serta dukungan kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk memanfaatkan peluang yang ada,” kata Zikril.
Dengan adanya Kekar, Zikril berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas dan program yang disediakan untuk meningkatkan keterampilan memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan produk inovasi yang dapat bersaing di pasar.
“Melalui Kekar diharapkan masyarakat dapat mengasah kreatifitas dan mengembangkan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar saat dan ini langkah penting untuk mempersiapkan kita memasuki era ekonomi kreatif yang semakin berkembang,” ujar Zikril.
Ketua Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Baru Universitas Bangka Belitung (UBB) Muhammad Hugen menyatakan Kekar merupakan Kampung yang berada di RT 17 Desa Baru. Di kampung ini setidaknya ada 36 UMKM yang sudah menjadi anggota Kekar.
“UMKM ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan saat kondisi ekonomi sekarang ini. Anggota kita mayoritasnya adalah UMKM yang membuat kerupuk serta hasil tangkapan laut,” katanya.
Hugen mengatakan, permodalan masih jadi kendala utama yang dihadapi oleh anggotanya Kekar dan berharap dengan adanya peresmian ini pemerintah daerah memberikan perhatian khusus bagi UMKM di Desa Baru.
“Permodalan dan pemasarannya. Di satu sisi, harapan kita ada keberlanjutan dari peresmian ini, baik dari segi branding dan pemasaran produknya,” kata Hugen.