Pangkalpinang (ANTARA) - Perwakilan Ombudsman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kunjungan mendadak ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Pangkalpinang guna memastikan pelayanan yang diterima penghuni rusunawa tersebut.
"Kami ingin memastikan para penghuni rusunawa mendapatkan layanan yang sesuai standar," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Kepulauan Babel Shulby Yozar Ariadhy di Rusunawa Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Rusunawa Kota Pangkalpinang merupakan salah satu layanan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Pangkalpinang yang dihuni 138 kepala keluarga dan mereka membayar biaya sewa Rp175.000 hingga Rp250.000 tiap bulan tergantung pada lantai berapa hunian yang disewa.
"Kunjungan ini penting untuk memastikan pelayanan yang diberikan berjalan sebagaimana mestinya dan para penghuni rusunawa memiliki akses yang sama dalam pelayanan publik secara umum," katanya.
Ia menyatakan dalam kunjungan mendadak ini, Ombudsman ingin memetakan beberapa sektor pelayanan publik yang diberikan seperti layanan kesehatan, sarana dan prasarana gedung, kesejahteraan sosial dan lain sebagainya.
Kepala Kantor UPT Rusunawa Kota Pangkalpinang Pathur Rozak mengapresiasi kunjungan Ombudsman Babel.
"Kami berharap Ombudsman dapat berjalan beriringan dalam memberikan layanan yang optimal pada masyarakat khususnya penghuni rusunawa ini," katanya.
Menurut pengakuan beberapa penghuni, baik dari pelayanan dan fasilitas yang disediakan di Rusunawa Kota Pangkalpinang sudah cukup baik. Dari sisi keamanan, petugas keamanan selalu berjaga dan patroli malam pada setiap blok serta tersedia kamera keamanan yang tersebar pada sejumlah titik di rusunawa.
Setiap penghuni juga membayar retribusi untuk pengolahan sampah sebesar Rp15.000 per bulan. Fasilitas umum seperti tempat ibadah dan tempat parkir juga dalam kondisi baik.
“Berdasarkan hasil wawancara, secara umum layanan kepada penghuni rusunawa sudah terselenggara cukup baik. Namun ada sektor layanan lain yang kami harap dapat diberikan atensi lebih lanjut oleh pengurus seperti layanan prasarana gedung dimana masih ada kendala kebocoran air yang dialami penghuni," katanya.*