Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Wakil Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syamsir mengajak masyarakat terus melestarikan tradisi Maras Taun sebagai warisan adat dan budaya di daerah itu.
"Maras Taun ini harus terus kita lestarikan sebagai keanekaragaman serta warisan budaya dan tradisi yang diturunkan secara turun temurun sejak dulu," katanya di Tanjungpandan, Senin.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Belitung Syamsir usai menghadiri kegiatan Maras Taun di Desa Kembiri, Kecamatan Membalong.
Ia mengatakan, Maras Taun merupakan tradisi yang diselenggarakan oleh masyarakat di Belitung usai menggelar panen raya padi di ladang sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
"Maras Taun ini adalah identitas lokal kearifan daerah," ujarnya.
Syamsir mengajak makna yang tersirat dalam pelaksanaan ritual Maras Taun harus terus dikobarkan dalam jiwa.
"Sekaligus sebagai rasa bangga dan kecintaan kita terhadap tradisi leluhur yang diwariskan sejak dahulu," katanya.
Dirinya mendorong agar perayaan tradisi Maras Taun dapat dikemas sebagai agenda pariwisata tidak sebagai agenda rutin saja.
"Maras Taun harus kita tampilkan dan suguhkan yang berbeda lebih meriah dan semarak bukan hanya sebatas acara seremonial semata," katanya.
Syamsir berkeyakinan, ritual Maras Taun menjadi daya jual untuk promosi pariwisata di daerah itu.
"Ini merupakan aset adat budaya daerah yang harus dijaga kelestariannya sehingga dapat menjadi daya tarik pariwisata atau simbol budaya untuk menunjang simbol kepariwisataan," ujarnya.