Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar sosialisasi strategi pengembangan perpustakaan teknologi informasi dan komunikasi guna mendorong peningkatan kualitas perpustakaan desa.
"Kegiatan ini kami laksanakan untuk mendukung program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang sedang dijalankan Perpustakaan Nasional (Perpusnas)," kata Kepala DPK Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansah di Mentok, Selasa.
Program TPBIS adalah salah satu upaya Perpusnas untuk mengubah perpustakaan menjadi pusat belajar masyarakat yang inklusif dan pemberdayaan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan dalam memberikan layanan yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Kegiatan sosialisasi di Gedung Perpustakaan Daerah tersebut memanfaatkan anggaran Dana Alokasi Khusus nonfisik Pepusnas, diikuti para Sekretaris Desa dan Pengelolaan Perpustakaan se-Kabupaten Bangka Barat.
"Alhamdulillah, tahun ini masih mendapat anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini. Program TPBIS ini sudah dimulai 2018 di tingkat provinsi, dan kita di Bangka Barat mulai menggaungkan TPBIS pada tahun 2020 sampai sekarang," ujarnya.
Baca juga: Perpusda Bangka Barat tingkatkan literasi bagi para siswa
Baca juga: DPK Bangka Barat melatih keterampilan pengelolaan arsip sejarah desa
Program TPBIS ini menjadi unggulan Perpusda Bangka Barat, karena Pemkab berkomitmen mendorong agar perpustakaan di desa terus bertransformasi menjadi perpustakaan yang inklusi bagi semua lapisan masyarakat.
"Dahulu perpustakaan hanya dikunjungi oleh orang-orang kutu buku, maka sudah saatnya kita merubah paradigma ini, caranya dengan mengembangkan perpustakaan yang bertransformasi menggunakan teknologi yang lebih canggih dan memiliki pengelola yang kompeten," katanya.
Tujuan kegiatan meningkatkan kapasitas perpustakaan dalam memanfaatkan teknologi informasi, memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat belajar dan informasi serta mendukung TPBIS.
Melalui pola ini diharapkan apa yang dibaca pengunjung saat datang membaca di perpustakaan mampu menghasilkan produk yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
Ia mencontohkan, di Desa Rambat telah berhasil memanfaatkan perpusdes dengan menghasilkan kerajinan hiasan dan topi berbahan kulit ikan buntal, sedangkan di Perpusdes Airbelo menghasilkan produk unggulan ternak ayam petelur dan keterampilan tangan bunga berbahan kawat bulu-bulu.
Program TPBIS menjadi solusi bagi setiap perpustakaan desa/kelurahan untuk mempromosikan perpustakaan dengan merencanakan kegiatan yang menarik, bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kami berharap dengan penyelenggaraan replikasi mandiri program TPBIS di Kabupaten Bangka Barat ini bisa terus berkembang dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
DPK Bangka Barat tingkatkan kualitas perpusdes
Selasa, 10 Juni 2025 14:11 WIB
