Jakarta (Antara Babel) - Kepala Kesyahbanadaran dan Otoritas Pelabuhan
(KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi membantah klaim bahwa dia tidak ada di
pelabuhan saat Kapal Mesin (KM) Zahro Express yang terbakar di wilayah
perairan Jakarta Utara.
Deddy menyatakan bahwa dia selalu bersiaga
di wilayah kerjanya saat kapal yang berangkat menuju Pulau Tidung itu terbakar kemarin.
"Bagaimana tidak ada di tempat, saya bolak-balik di sini. Saya ada di
kantor, jangan bilang tidak ada. Itu bisa dibilang fitnah. Saya seharian
di sini," katanya saat dikonfirmasi ANTARA News di kantornya, Senin.
Deddy menegaskan bahwa dia menjalankan tugasnya sebagai kepala kesyahbandaran, jabatan yang dia pegang sejak dua bulan lalu.
"Saya
sudah menjalankan tugas sesuai prosedur. Dua hari saya selalu di sini.
Saya bingung dengan pernyataan begitu," katanya tentang klaim bahwa dia
tidak ada di pelabuhan saat kecelakaan terjadi.
Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan Deddy
akan diberhentikan dari jabatan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Muara Angke mulai Selasa (3/1) karena dinilai melanggar
disiplin.
Deddy dinilai melanggar disiplin karena tidak berada di Pelabuhan Muara Angke saat KM
Zahro Express terbakar di wilayah perairan Jakarta Utara kemarin.
"Mulai besok akan dicopot. Kita tunjuk pelaksana tugas. Sudah ada
calonnya, tinggal dilantik. Kita akan keluarkan SK," kata Tonny.
Syahbandar Muara Angke Bantah Tak Ada di Pelabuhan Saat Kebakaran Kapal
Senin, 2 Januari 2017 14:54 WIB