Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Bupati Bangka Barat Markus mengajak masyarakat ikut melestarikan Jering Culture yang digelar warga Desa Pelangas setiap tahun dalam rangka memperingati Muharam.
"Pada Muharam 1447 Hijriah ini Pemerintah Desa Pelangas, Simpangteritip, kembali menggelar Jerieng Culture yang diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat," kata dia di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin.
Salah satu rangkaian Jerieng Culture tersebut yang digelar cukup semarak dan mendapatkan perhatian banyak orang berupa permainan bola api dilaksanakan di Pondok Pesanten Miftahul Jannah.
Para peserta menggelar permainan bola api sebagai bagian dari tradisi yang bertujuan menjaga kelestarian budaya dan mempererat tali silaturahim antarwarga.
"Baru kali pertama saya ikut dan hadir langsung pada acara adat dan tradisi yang ada di desa tersebut, semoga rangkaian kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, baik dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar," katanya.
Selain Bupati Markus, hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Camat Simpangteritip, Kepala Desa Pelangas, perwakilan forkopimcam, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Jannah, sejumlah pemangku adat, pemuka agama dan para tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan ini bagian dari rangkaian acara budaya Jerieng Culture yang diadakan setiap tahun di Desa Pelangas.
Suku Jerieng merupakan salah satu komunitas Suku Melayu Bangka yang berkembang di antara suku-suku lain di Bangka Barat, seperti Suku Ketapik, Kedalia (Kedale), Telang dan Suku Empang. Warga Suku Jerieng tersebar di sebagian besar desa di Kecamatan Simpangteritip, beberapa desa di Kecamatan Kelapa dan Mentok.
Selain memiliki Jerieng Culture, warga Desa Pelangas juga memiliki tradisi Sedekah Gunung Penyabung yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Tradisi tahunan sebagai bentuk syukur terhadap hasil panen melimpah dari kebun dan hutan tersebut digelar rutin setiap tahun pada Muharam oleh warga adat Suku Jerieng di Desa Pelangas yang dipimpin pemangku adat Tok Janum.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Ferhad Irvan mengatakan Suku Jerieng memiliki banyak tradisi turun temurun dan masih berkembang di masyarakat.
Tradisi ini merupakan aset kebudayaan daerah yang perlu terus dilestarikan dan didorong agar bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui pariwisata berbasis budaya.
"Pada setiap pelaksanaan kegiatan adat selalu banyak warga yang datang, baik warga lokal maupun luar daerah, ini potensi yang perlu kita kembangkan bersama agar ke depan keberadaan budaya memberikan manfaat untuk kesejahteraan warga setempat," katanya.