Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ((Babel), memfasilitasi pelaksanaan Festival Budaya Suku Jerieng sebagai salah satu upaya pelestarian tradisi warga setempat.
"Pemerintah menyambut baik kegiatan ini karena budaya, tradisi, adat, atau kearifan lokal yang ada di suatu daerah itu tetap perlu dikembangkan untuk diwariskan kepada generasi penerus," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Bangka Barat Heru Warsito di Mentok, Senin.
Menurut dia, tradisi, adat, dan budaya yang berkembang di sebuah desa atau kampung merupakan sebuah penanda bahwa di wilayah itu memiliki kearifan lokal yang harus dipertahankan.
"Contohnya seperti di Desa Pelangas ini ada sesuatu tradisi yang itu harus tetap kita dorong ke depan," katanya.
Desa Pelangas, Kecamatan Simpangteritip, merupakan sebuah desa yang sebagian besar penduduknya merupakan warga keturunan Suku Jerieng, suku lama yang tinggal di Pulau Bangka.
Setiap tahun penduduk setempat menggelar tradisi Sedekah Gunung Pelangas yang kemudian dikemas dan dikembangkan dalam satu rangkaian kegiatan Festival Budaya Suku Jerieng yang berisikan rangkaian kegiatan tradisi, keagamaan, dan kesenian.
Salah satu acara bola api yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Desa Pelangas, cukup diminati warga, baik warga setempat maupun luar daerah. Atraksi para santri bermain bola api tidak hanya sebagai kegiatan hiburan, namun juga bisa menjadi sarana menjalin silaturahim masyarakat.
"Masyarakat Desa Pelangas telah menunjukkan keseriusan dalam melestarikan budaya yang ada di desanya, ini patut mendapatkan apresiasi dan perlu untuk terus dikembangkan agar tradisi ini tetap terjaga, kearifan lokal ini bisa diwariskan kepada anak cucu kita," katanya.
Selain menggelar acara hiburan, warga Suku Jerieng juga melaksanakan tradisi Sedekah Gunung Pelangas di salah satu hutan berbukit yang ada di desa tersebut. Tradisi ini sebagai bentuk syukur warga terhadap keselamatan dan keberkahan yang sudah diperoleh selama setahun terakhir dan permohonan agar setahun ke depan tetap diberikan berkah, kesehatan, dan perlindungan, dari Sang Pencipta.
Salah satu pengelola Desa Wisata Pelangas Rahman mengatakan Festival Budaya Suku Jerieng merupakan gabungan dari beberapa kegiatan kebudayaan yang ada di Desa Pelangas.
Dalam rangkaian kegiatan ini, pihak panitia juga memfasilitasi pelaksanaan tradisi warga menggelar prosesi Sedekah Gunung Pelangas dan menambahkan sejumlah acara pendukung untuk menarik wisatawan datang ke desa tersebut.
"Desa ini kaya budaya, bahkan Sedekah Gunung Pelangas sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 2021," katanya.
Untuk mengenalkan budaya tersebut, panitia bersama pemerintah desa setempat kemudian melakukan pengembangan kegiatan dengan melaksanakan sejumlah acara menjadi rangkaian kegiatan Festival Budaya Suku Jerieng.
"Kegiatan Festival Budaya Suku Jerieng ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam mengembangkan dan memanfaatkan warisan budaya Sedekah Gunung Pelangas agar semakin dikenal dan bisa menjadi daya tarik warga luar datang ke Desa Pelangas," katanya.