Toboali, Bangka Selatan (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, membentuk koperasi petani lada putih untuk mempermudah mengembangkan dan memasarkan komoditas andalan tersebut.
"Untuk tahap pertama, koperasi petani lada ini akan dibentuk di Kecamatan Toboali dan diharapkan pada akhir 2013 koperasi sudah bisa berjalan dengan baik," kataKabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bangka Selatan Kartino di Toboali, Jumat.
Ia menjelaskan, koperasi petani lada putih ini akan sangat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk, bibit berkualitas dan racun hama sehingga mampu meningkatkan produksi lada putih yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, koperasi ini juga sebagai wahana petani untuk dapat memasarkan langsung hasil lada putih sekaligus memutus ketergantungan penjualan kepada para tengkulak yang tentunya sangat merugikan para petani.
"Koperasi ini juga dapat menjaga stabilitas harga lada di tingkat petani, karena selama ini para tengkulak sering melakukan permainan saat musim panen lada lada yang membuat harga lada turun drastis," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, minat petani mengembangkan perkebunan lada masih rendah karena harga di tingkat petani rendah, tidak sebanding dengan biaya pengelolaan dan perawatan tanaman lada yang cukup tinggi dikeluarkan petani.
"Saat ini, harga lada di tingkat petani berkisar Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram, sementara harga di tingkat pengumpul lada mencapai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan, pembentukan koperasi lada ini akan memudahkan pemerintah untuk mendorong petani mengembangkan dan memperluas perkebunan lada mereka.
Total luas perkebunan lada pada 2012 di Bangka Selatan me3ncapai 19.943,6 hektare tersebar di Kecamatan Toboali, Tukak Sadai, Air Gegas, Payung, Lepar Pongok, Pulau Besar dan Simpang Rimba.
Dari total luas perkebunan lada tersebut dengan rincian lahan tanaman lada yang belum menghasilkan seluas 8.097 hektare, tanaman lada yang sudah menghasil seluas 8.502,1 hektare, tanaman lada yang rusak atau tidak produktif seluas 3.942,5 hektare.
"Apabila koperasi ini terbentuk diperkirakan produksi lada tahun depan akan mengalami peningkatan hingga 25 hingga 30 persen, sehingga produksi lada Bangka Selatan mampu memenuhi permintaan pasar lokal, nasional dan internasional," ujarnya.
Ia berharap, petani mendukung pembentukan koperasi dengan menghadiri setiap pertemuan dan sosialisasi di kelurahan, kecamatan dan pertemuan lainnya.
"Koperasi ini nantinya akan dijadikan wadah untuk memasarkan hasil lada petani ke pasar internasional seperti Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan negara lainnya sehingga harga lada petani akan semakin tinggi yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.
Pemkab Bangka Selatan Bentuk Koperasi Petani Lada
Jumat, 27 September 2013 14:10 WIB
"Untuk tahap pertama, koperasi petani lada ini akan dibentuk di Kecamatan Toboali dan diharapkan pada akhir 2013 koperasi sudah bisa berjalan dengan baik,