Jakarta (Antara Babel) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak
umat beragama untuk menjadikan rumah ibadah sebagai tempat saling
merekatkan persaudaraan dan memperkokoh peri kemanusiaan.
Ajakan ini disampaikan Menag sehubungan adanya rumah ibadah yang
memasang spanduk bertuliskan “Masjid ini tidak menshalatkan jenazah
pendukung dan pembela penista agama” yang juga viral di media sosial.
Di tempat berbeda, ada juga spanduk yang terpasang dengan tulisan
“Masjid ini serta seluruh jama’ah masyarakat muslim yang patuh dan taat
kepada Kitab Suci Al Quran Surat At Taubah ayat 84 tentang orang munafiq
tidak akan mensholatkan, mentahlilkan, dan membantu pengurusan jenazah
orang-orang munafiq yang membela dan mendukung penista agama”.
Menag berharap semua pihak bisa menahan diri untuk tidak menyampaikan
ujaran atau memasang spanduk/selebaran yang justru bisa merusak
persatuan umat dan bangsa.
“Marilah kita jadikan rumah ibadah
sebagai tempat yang paling aman, dan karenanya tidak boleh justru
menjadi tempat sumber munculnya keresahan dan pertikaian antarkita,”
pesan Menag dalam siaran pers Kemenag, Sabtu.
Menurut Menag, dalam suasana dengan tensi politik yang kian meninggi,
umat beragama harus dapat menempatkan ajaran agama sebagai faktor
perekat ikatan persaudaraan sebangsa.
Nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi arah pengamalan ajaran agama sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.
Untuk itu, Menag mengajak seluruh penanggungjawab, pengurus, dan
pengelola rumah ibadah, untuk tidak menjadikan rumah ibadah sebagai
tempat yang bisa memicu konflik antarsesama umat beragama.
“Janganlah
perbedaan pilihan politik dan keyakinan paham keagamaan sampai memutus
hubungan persaudaraan kita seagama, sebangsa, dan persaudaraan sesama
umat manusia,” tandasnya.
Menag: Jadikan Rumah Ibadah Sebagai Perekat Persaudaraan
Sabtu, 25 Februari 2017 23:08 WIB