Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan penggunaan Dana Desa 2017 lebih difokuskan untuk pembangunan embung guna mengatasi bencana alam kekeringan dan banji.
"Embung penampungan air ini dapat mengatasi masalah kekeringan selama musim kemarau dan banjir saat musim hujan," kata Kepala Bidang Pemerintah Desa BPMPD Pemprov Kepulauan Babel Akhmad Karnolus di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan program pembangunan embung penampungan air itu sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat, namun demikian tidak tertutup kemungkinan pemerintah desa menggunakan dana desa untuk merealisasikan program pemberdayaan masyarakat lainnya.
"Dengan adanya embung penampung air ini maka masyarakat desa tidak lagi mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, embung juga menjadi tempat penampungan air, sehingga dapat mengantisipasi banjir selama musim hujan.
"Adanya embung ini juga dapat meningkatkan hasil pertanian dan budidaya perikanan masyarakat desa, karena mereka dapat memanfaatkan air embung dalam mengembangkan usahanya," ujarnya.
Menurut dia, penerapan program embung penampungan air itu sangat cocok di provinsi kepulauan itu karena kondisi iklim yang ekstrem.
"Saat musim kemarau cuaca panas betul sehingga persediaan air berkurang drastis, demikian juga sebaliknya saat musim hujan desa-desa yang berada di dataran rendah terendam banjir," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah desa di provinsi itu sebanyak 31 desa tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur, sementara Kota Pangkalpinang tidak memiliki desa tetapi kelurahan.
"Kami berharap seluruh desa tahun 2017 sudah memiliki embung desa, sehingga pemerintah desa bisa melakukan antisipasi bencana alam dan meningkatkan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan," ujarnya.