Depok (Antara Babel) - Mantan Ketua Tanfidziyah PBNU KH Hasyim Muzadi yang wafat hari Kamis pukul 6.15 WIB, semasa hidupnya ingin makamnya sering dingajikan oleh santri penghapal Al-Quran di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok Jawa Barat.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang melayat di rumah duka di Pondok Pesantren Al-Hikam Jalan H Amat Kelurahan Kukusan Beji Depok, Kamis, mengungkapkan bahwa alasan almarhum Hasyim Muzadi ingin dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Hikam Depok karena seluruh santrinya merupakan penghapal Al Quran.
"Walaupun awalnya Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, tapi beliau ingin dimakamkan di sini karena ingin mendengarkan bacaan Quran para santrinya," kata Khofifah.
Khofifah yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU mengatakan pondok pesantren Al-Hikam di Depok memang mensyaratkan santrinya bisa menghapal Al-Quran pada saat pendaftaran.
Dia menjelaskan santri Ponpes Al-Hikam Depok dididik untuk menjadi calon pemimpin masyarakat yang hafal Al-Quran.
Setiap tiga bulan sekali, kata Khofifah, kyai-kyai muda dihadirkan untuk memberi ceramah bagi santri Ponpes Al-Hikam untuk memberikan pandangan dan pengetahuan terbaru terkait berbagai persoalan.
Selain itu, sebelum santri diwisuda diwajibkan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengajar pada pondok pesantren jaringan Al-Hikam di daerah pedalaman dan terpencil di seluruh wilayah Indonesia.
"Mereka adalah calon pemimpin masyarakat, maka mereka harus mengenali masyarakatnya dengan berbagai persoalannya," kata Khofifah. Mensos mengatakan dirinya merupakan salah satu yang diajak almarhum dalam membentuk format pendidikan tersebut.
Saat ini tenda-tenda besar untuk keperluan prosesi pemakaman sudah didirikan di komplek Ponpes Al-Hikam. Tempat pemakaman juga masih dalam proses galian.
Berbagai karangan bunga duka cita juga berjajar di sepanjang jalan komplek Pondok Pesantren Al-Hikam tepat di depan rumah duka.
Beberapa tokoh yang mengirim karangan bunga antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, keluarga besar Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Pimpinan KPK, mantan Mendikbud Anies Baswedan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan lain-lain.